Tuesday, January 8, 2008

LELUCON LASAGNA

Berikut ini adalah beberapa lelucon yang tidak disangka-sangka hadir ketika saya, mama, Lia, Teteh Risa, dan Mbak Atun membuat lasagna untuk merayakan ulang tahun saya yang ke-18।




Saat mengoseng daging cincang

Mama : Tun, mana pala (bumbu rempah), Ibu?

Saya : Ya ampun, Ma. Pala (kepala) Mama khan diatas leher, masa lupa.


Saat mencicipi saus daging plus tomat

Mama : Cobain deh, Ris. Udah pas belum?

Teteh Risa : Belom deh, Mbak. Masih berasa tomat banget.

Saya : Ya emang, pasti rasa tomat lah, Teh.. itu khan emang dibuat dari tomat. Klo mau rasa pepaya ganti aja sama pepaya. Jadi Saos Paya.


Saat mengaduk Saos daging dan tomat lagi

Mama : Mama jadi inget waktu bikin masakan buat korban bencana alam. Waktu banjir-banjir itu.

Mbak Atun : Ya enggalah lah, Bu.. Waktu itu khan wajannya lebih gede.

Teteh Risa : Masa korban bencana alam di masakin Lasagna..

Saya : Korban bencana alam tuh dimasakinnya bihun, oseng-oseng tempe, telor balado. Yang cepet dibikinnya.

Lia : Bisa aja lagi korban bencana alam di masakin Lasagna. Kalo korban bencana alam di Itali? Hayo gimana?

Saya : Pinter juga lo.



Kalau Kami sedang kumpul-kumpul begitu, lelucon-lelucon aneh suka muncul aja tiba-tiba. Hahahaha

Friday, January 4, 2008

Takut

Setiap orang memiliki ketakutannya masing-masing. Terkadang hal yang ditakuti itu bukanlah hal yang menyeramkan bagi orang lain. Kalau takut sama rampok, itu biasa. Kecuali kalau Anda adalah Superhero. Atau hansip, hehe.

Misalnya Saya, jujur, saya takut sama badut. Siapa yang bilang badut itu lucu? Badut-badut itu mukanya serem banget kali.. Apalagi kalau tuh badut menyeringai kearah kita. Selain takut sama badut saya juga takut sama, Ondel-ondel. Kenapa ondel-ondel? Karena ondel-ondel itu massive, mukanya serem, dan gerakannya itu loh. SUPERANEHBINMENYERAMKAN. Pernah waktu SD adik kelas saya yang rumahnya deket sama sekolah ( SD Al-Azhar Kemang Pratama) baru disunat. Nah, orang tuanya mengadakan pawai keliling naik delman plus iringan ondel-ondel untuk merayakan sunatan anaknya itu. Sumpah, waktu itu saya cuma bisa gemetaran, ga bisa lari. Dulu waktu kecil saya takut sama topeng monyet, sampai-sampai kalau topeng monyet lewat saya ngumpet di bawah kolong tempat tidur. Topeng monyet itu menyeramkan, monyetnya itu brutal, mana suka ada uler juga lagi. Serem khan..

Masih ada satu lagi yang bisa membuat saya takut yaitu orang suka pake topeng di lampu merah. Saya rasa mereka sengaja buat nakutin anak-anak kecil supaya orang tua mereka terpaksa mengeluarkan uang supaya tuh orang aneh pergi. Waktu kecil, kakek saya pernah beli topeng itu, maksudnya mau lucu-lucuan ngagetin saya. Walhasil, Saya nangis gak karuan sepanjang hari gara-gara ketakutan.

Beberapa tahun lalu sepupu saya merayakan ulang tahun di rumah kakek saya. Saya yang datang kesana tanpa prasangka buruk, malah disambut dengan badut. Karena shock saya hanya berdiam di kamar tante saya, sampai badut itu pergi. Padahal badutnya badut Teletubies loh.. tapi tetep aja serem.

Badut Dufan yang bentuknya siamang itu juga membuat saya takut. Waktu kecil Om saya bermaksud membuat saya senang dengan membawa saya ke badut untuk salaman, yang ada malas saya nangis kejer-kejer. Waktu perpisahan SMP saya ke Dufan bersama teman-teman 3A. Ceritanya saya dan Sophie hendak mencari musholla untuk sholat. " Nanya siapa, ya , Soph?", kata saya. Eh si Sophie ngeloyor ke arah badut. Ngapain tuh anak!. Gak taunya si Sophie nanya sama mas-mas badutnya dimana letak musholla. Gw baru saja sadar, badut itu isinya manusia, Saras.

Tapi fakta itu tidak mengubah apapun, sampai sekarang saya masih takut sama badut.

Lain dengan adik saya Lia. Dia itu paling takut sama cicak dan tikus. Kalau liat salah satu dari binatang itu malam-malam dia bisa teriak histeris. Kaya habis ngeliat setan.

"MBAK SARAS, ITU!!!", kata si Lia sambil menatap ke suatu arah dg muka parno.

"APAAN??", saya ketakutan karena mengira ada hantu.

" ITU ADA CICAK GEDE BANGET", kata si Lia makin heboh

" Yaelah, cicak doang. Entar juga pergi", jawab saya kembali santai.

Kalau Tante saya lain lagi, dia takut sama bunyi flush di toilet rumah sakit yang bunyinya nggiiiiiinnnggggg panjang itu. Katanya bunyinya horror. Beda dengan Ibu saya yang takut ketinggian. Sampai-sampai kalau Kami sekeluarga menginap di hotel, dia selalu minta ditempatkan di kamar yang berada di lantai rendah. Katanya takut kalau ada gempa bumi atau kebakaran kita gak bisa keluar.

Memang sih, sepertinya lucu banget takut sama hal-hal sepele. Tapi seperti saya katakan di awal, setiap orang memiliki ketakutan yang berbeda-beda. Dan kita harus hargain itu. Mungkin Anda takut dengan penagih utang? Hehe..

Saya pernah baca buku cerita yang salah satu tokohnya takut sama makelar.

Tuesday, January 1, 2008

Euphoria Makanan

Burger King layaknya bintang baru di jagat Jakarta ini. Yah seperti masa-masa Bread talk dan J.co. Orang-orang rela mengantri hingga panjang antriannya itu bukan kepalang. Orang Indonesia emang tabiatnya begitu. Saya juga tidak menampiknya. Namun apakah faktor yang membuat makanan-makanan tersebut begitu laku di pasaran? Jawabannya adalah INOVASI. Diketik dengan huruf kapital supaya lebih dramatis.

Mari kita ulas satu persatu.

Bread talk. Kenapa kita suka bread talk? Karena kita sudah bosan makan sari roti yang isinya tidak pernah berubah dari saya SD. Paling isinya coklat, mocca, keju, srikaya. Makanya ketika Bread talk muncul dengan roti yang isinya semacam mayonnaise dan ditaburi abon, kita semua langsung beralih kepadanya. Hey, Bagaimana kalau kita mulai memasarkan roti isi dendeng balado? Siapa tahu laku.

Dan ada satu lagi yan membuat Bread talk laku. Merk dagangnya menjual. Bread talk=Roti berbicara, sukses membuat kita semua penasaran. Seperti apa sih roti yang bisa berbicara. Mungkin seperti ini, "Hai, nama saya Robon Roti Abon. Apakah kamu suka rambut saya yang baru di highlight coklat? Rasanya seperti daging sapi loo". Jelas saja merk dagang seperti Sari Roti akan kalah pamor. Karena tidak membuat penasaran calon pembeli, namanya saja langsung disebutkan. Hehe.

J.co. J.co jelas bisa mengungguli Dunkin. Karena mereka membuat inovasi menghilangkan bau amis di donat dunkin yang biasa kita makan. Belum lagi toppingnya bermacam-macam. Tidak hanya taburan meses warna-warni yang kita biasanya kita temukan. Selain itu kita juga bisa mengintip dapur pembuatan J.co. Jadi kita bisa tahu apakah pembuatan donat itu higienis atau tidak. Dimasukin ikan asin atau tidak. Ya jelas enggalahh.. khan ga amis. Dan yang paling penting (engga juga sih), ada kata kerja yang bisa menjelaskan kalau kita sedang makan J.CO donat. JCOING (nyeko). Coba bayangkan kalau dunkin donat. Jadi DUNKINING (ngedankin). Ga enak khan? Atau country donat. Jadi COUNTRYING (ngauntri). Nanti kita malah disangka penggemar musik country seperti Om Tantowi lagi.

Dan yang paling mutakhir adalah Burger King. Sebenarnya burger ini sudah ada dari jaman nyokap kita masih gaul. Tapi tidak begitu laku katanya…

Burger King dagingnya lebih tebal. Pastinya.. Burger king ada variasi saosnya. Bisa black pepper, mushroom, atau teriyaki. Jelas lebih ciamik dibandingkan cheeseburger yang udah kita hapal banget isinya. Sebenarnya saya suka Mc D. Harganya lebih enak di kantong dibandingkan Burger King. Tapi siapa yang tahan dengan dekorasi nuansa merah, kuning, putih itu? Sudah tidak relevan lagi sekorasi macam itu. Coba bandingkan dengan dekorasi Burger King yang bernuasansa kecoklatan, rasanya pasti lebih nyaman. Sedikit saran untuk Ronald : Ronald, kamu butuh fashion stylish baru.

Tapi yang saya suka dengan keramahan dan rasa pengertiannya Mc D yang membiarkan saya nongkrong disana selama 1 jam untuk menunggu teman-teman saya, dengan hanya bermodal sundaes. Kalau kata temen saya, Nana, untung lo ga diusir, Tom!

Walupun alasan panjang telah dipaparkan, kita tetap tidak bisa menampik sebenarnya kita udik kalau ada makanan baru. Hehe.

Fungsi Internet Bagi Ibu Saya

Semua orang tahu fungsi internet, untuk mencari informasi, cari teman, cari pasangan (ada looh saudaranya temen saya mendapatkan istri lewat chatting),dll. Tapi apakah fungsi internet bagi ibu rumah tangga? Kalau kita jelas, untuk cari tugas, untuk buka friendster, untuk buka youtube, dan seabreg hal lainnya.

Fungsi internet bagi ibu saya adalah untuk mencari buku, resep dan kebenaran rumor-rumor yang berkembang.

Contohnya:

" Teteh, tolong cariin Mama resep Tiramisu dong॥"

" Teteh, tolong cariin resep pindang dong.. "

" Teteh, tolong cariin buku embroidery yang mereknya Ondori, dong.. "

Setelah dapat resepnya dan bahan-bahan untuk membuat masakan sudah terkumpul, permintaan akan berubah.

Contohnya:

" Teteh, tadi mama baru beli gelatin buat bikin kue, tapi ga ada tulisan halalnya. Cariin dong di internet… gelatin merek itu halal ga."

" Teteh, tadi mama beli kecap jepang buat sushi, cariin dong di internet merk itu halal ga?"

Terkadang malah permintaan aneh muncul.

Contoh nya: " Teteh, tadi kata temen Mama J.co ga halal loh! Coba cari di internet!"

Padahal saya sudah meyakinkan kalau rumor itu bohong belaka. Paling cuma rumor kacangan yang disebarkan oleh merk kompetitor.

Untung saja ibu saya tidak meminta dicarikan Informasi Merk tahu apa saja yang mengandung borax, soalnya tahu sepeti itu khan tidak ada merknya.. hehe.

Tambahan: Kalau bagi adik saya yang paling kecil, Raihan , fungsi internet adalah untuk mencari cheat code PS.