tag:blogger.com,1999:blog-92085064122728558682024-03-13T15:33:47.609+07:00Tolong Panggil Saya Saraskadang-kadang bosen juga ngegambar terusRatu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.comBlogger161125tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-67199954540246536992014-12-02T08:11:00.001+07:002014-12-02T08:12:38.650+07:00Portfolio Ratu R. Saraswati 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://issuu.com/ratusaraswati/docs/portfolio_ratu_r._saraswati_2014/1" rel="nofollow">http://issuu.com/ratusaraswati/docs/portfolio_ratu_r._saraswati_2014/1</a></div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-59555522491675871522013-04-15T15:50:00.001+07:002013-04-15T16:04:53.097+07:00Cita-Cita Dalam Hidup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_rDUC4WeyvvOf9rnwppNIPk-2zO37Bh79HSwdDxerdZbUrIgOscyrqlQvr6wh5JJMKBWaSmlVzIG0I__cSZ7jcP4Il6cThnLCt0lThbUBpl3ahLHPDUofLMn7GLTuZe1czxDsjyPZPZU/s1600/terkutuk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_rDUC4WeyvvOf9rnwppNIPk-2zO37Bh79HSwdDxerdZbUrIgOscyrqlQvr6wh5JJMKBWaSmlVzIG0I__cSZ7jcP4Il6cThnLCt0lThbUBpl3ahLHPDUofLMn7GLTuZe1czxDsjyPZPZU/s400/terkutuk.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Ratu Rizkitasari Saraswati</div>
<div style="text-align: center;">
Site Specific Installation</div>
<div style="text-align: center;">
2012 </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya baru saja sadar, lucunya disadarkan ketika disodorkan isian testimoni wisudawan yang diberikan oleh kampus saya. Ternyata cita-cita dalam hidup saya bukanlah untuk menjadi seniman besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin mendirikan organisasi anti-bullying. Semasa sekolah berkali-kali saya dibully, sampai habis rasanya harga diri ini. Bingung rasanya harus percaya kepada siapa. Bahkan orang dewasa yang patutnya membantu, seperti guru BK, justru menyalahkan saya karena dianggap terlalu sensitif. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia, bullying bukanlah masalah yang dianggap serius. Banyak yang meremehkan kasus bullying sebagai kasus pergaulan biasa. Padahal apakah ada yang lebih buruk daripada membangun kepercayaan bahwa diri kita lebih baik mati daripada mesti mengalami perlakuan buruk setiap hari di lingkungan kita. Ah cengeng! Masa baru diperlakukan seperti itu pikirannya mau bunuh diri? Coba katakan itu kepada keluarga yang salah satu anggotanya meninggal bunuh diri akibat bullying, Anda akan malu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak yang berhasil mengenyahkan pikiran bunuh diri maupun menyakiti diri sendiri. Banyak orang yang saya kenal masih trauma dengan rangkaian peristiwa bullyingnya di masa lalu. Sebut saja PTSD (Post Traumatic Stress Dissorder), yaitu salah satu efek jangka panjang akibat kejadian buruk di masa lampau. Banyak dari orang yang saya kenal itu merasa diri mereka tidak berharga, dan tidak mampu menjalani hidup mereka, padahal peristiwa bullying yang menimpa mereka telah berlalu bertahun-tahun yang lalu. Tapi hal tersebut masih saja mengganggu mereka bahkan dalam mimpi-mimpi mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin sebagian besar pelaku bullying tidak sadar apa yang mereka lakukan benar-benar berpengaruh besar pada korban. Mereka bersembunyi pada kelompok besar teman sebaya yang telah terbiasa bekerja sama menyudutkan orang yang lebih lemah. Menjadikan setiap centimeter dari tubuh korban sebagai olok-olok, entah pakaian, mimik, postur tubuh, cara berjalan, apapun yang mereka bisa tertawakan. Meskipun itu tidak lucu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin itu hanya tatapan jijik, mungkin juga perkataan bodoh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa jadi juga tamparan di pipi, ludah di muka, bahkan tonjokan membiru di tubuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu mereka membuat nama panggilan sebagai kata sandi, supaya lebih leluasa untuk mengolok sang korban. Mereka berkerumun, berguman seperti lebah, mendiskusikan bagaimana caranya agar orang-orang lain semakin membencinya. Menciptakan isu, menyebarkannya bagai virus penyakit. Tebak siapa yang terinfeksi? Korban kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu telah berjalan sedemikian jauh, mungkin mereka sudah lupa apa yang mereka lakukan. Mereka menjalani hidup tanpa ada setitik ingatan pun akan apa yang pernah mereka lakukan. Namun korban bullying akan hidup bersama dengan memori itu selamanya, mencoba mengais apa yang tersisa dalam diri mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka butuh teman yang mendengarkan. Bersyukur saya punya beberapa karib yang selalu ada di masa-masa sulit itu. Arimbi, Nurin, Nadya, makasih banyak ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang saya sering mengobrol dengan teman-teman yang pernah mengalami bullying, setidaknya kami bisa saling membantu. Alangkah baiknya jika pertolongan maupun konseling diberikan mereka. Setidaknya mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian, dan bukan salah mereka jika mereka diperlakukan seperti itu oleh lingkungannya. Self-blaming itu lah yang membuat korban kecil hati, merasa bahwa dirinyalah yang tidak pantas berada di lingkaran itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengalaman tersebut telah mengubah diri saya menjadi lebih kuat, selama kuliah saya melakukan banyak hal berarti dan mengukir prestasi. Saya tidak mau ingatan itu mengotori diri saya. Saya ingin menguatkan orang lain untuk percaya bahwa diri mereka berharga. Tidak ada yang pantas menghakimi diri kita selain Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maaf bukan sesuatu yang saya inginkan. Namun satu yang saya sesalkan, mengapa saya tidak pernah membela diri saya sendiri kala itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/ltun92DfnPY?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-60668881004721624182012-12-29T16:32:00.001+07:002013-08-31T09:58:02.966+07:00Defying Gravity<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Unlimited <br />
My future is unlimited <br />
And I've just had a vision<br />
Almost like a prophecy<br />
I know - it sounds truly crazy<br />
And true, the vision's hazy<br />
But I swear, someday I'll be...<br />
<br />
Flying so high! (Defying gravity)<br />
Kiss me goodbye! (Defying gravity)<br />
<br />
So if you care to find me<br />
Look to the western sky!<br />
As someone told me lately:<br />
"Everyone deserves the chance to fly!"<br />
<br />
I'm defying gravity!<br />
And you won't bring me down!<br />
Bring me down!<br />
Bring me down!
<br />
<br />
<br />
Itu adalah petikan lirik yang selalu memberikan saya semangat.<br />
<br />
Bertahun-tahun merasa selalu dijegal oleh liyan, saya kini telah mendapatkan suatu kebulatan tekad. Tidak ada yang bisa menghentikan jalan saya. Kadang perasaan itu begitu kuat sampai rasanya ingin meledak saja. Mimpi itu rasanya begitu nyata, nampak betul-betul terkemas sinematik di kepala saya. Seluruh bulu kuduk turut berdiri seraya mengungkapkan rasa setuju atas kebenaran hal tersebut.<br />
<br />
Semua orang patut meraih cita-citanya, begitu pula saya. </div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-34345654326677801072012-11-25T01:13:00.000+07:002012-11-25T01:39:28.880+07:00Perihal Berkata-kata<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Call me conservative. Call me sensitive.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">But, I can't stand hearing this mean words. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Jijik"</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Sexy"</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Sakit"</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Idiot"</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Penggunaan kata-kata diatas biasanya digunakan dengan <span style="font-size: small;">nada dan ekspresi tertentu hingga bisa dikategorikan keji.</span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kata-kata seperti itu seperti lumrah dikatakan sehari-hari.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saya pernah meledak bahkan beberapa kali karena mendengar kata-kata seperti itu diumbar. Kata-kata bisa jadi hal yang sangat kuat, untuk meninggikan maupun merendahkan. Apapun jika tidak pada konteksnya, namun digunakan dengan intensi yang berkenaan untuk merendahkan, tidak bisa diberi kompromi. Tidak ada yang pantas menyebutkan kata-kata sejenis itu selayaknya mengatakan hal sepele.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jijik. Seakan-akan ada hal yang sebegitu tercemar dan tercela, sampai membikin bergidik dan kepingin muntah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sexy. Sudah berarti berkenaan dengan hasrat seksual, yang berarti menujukan kepada subjek bahwa ia menimbulkan kemauan untuk berhubungan intim.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sakit (jiwa). Pantas untuk dirawat, tidak sehat, terganggu kondisi mentalnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Idiot. Memiliki kekurangan yaitu keterbelakangan mental.</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kita ambil contoh yang terakhir. Bayangkan jika ada keluarga yang memiliki anggota dengan keterbelakangan mental, pantaskah Anda mengucapkan kata-kata itu sebagai kata sifat? Juga menjadikannya sebagai contoh dengan tujuan negatif. Kami (mungkin kata Kami disini bukan berarti seluruh orang di luar sana, hanya yang mau mendengar dengan seksama) sudah tahu bahwa orang dengan keterbelakangan mental tidak memiliki kemampuan seperti orang pada normalnya, namun itu adalah sebuah kekurangan yang tidak diminta. Tuhan yang berikan cobaan itu, untuk keluarga dan orang sekitarnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><object class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="http://3.gvt0.com/vi/O0stB_BhjHs/0.jpg" height="266" width="320"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/O0stB_BhjHs&fs=1&source=uds" /><param name="bgcolor" value="#FFFFFF" /><param name="allowFullScreen" value="true" /><embed width="320" height="266" src="http://www.youtube.com/v/O0stB_BhjHs&fs=1&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></span></span></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></h4>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Filosofinya,
semakin kurang beruntung nasib seorang anak karena penghasilan bapaknya
rendah sekali, gizinya kurang, IQ-nya pas saja untuk tidak dikatakan
idiot, masukkan dia ke sekolah unggulan tersebut. Karena itu negara yang
bayar," kata Pak Wakil Gubernur.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Saya bukan orang idiot lho, Pak. Walaupun saya tidak terlalu cerdas,
saya juga tidak terlalu idiot. Daya ingat saya cukup baik. Makanya, saya
tahu mana yang mainin saya. Di depan iya, iya, iya... di belakangnya
mulai cari-cari celah. Saya langsung tahu," ucap Pak Wakil Gubernur.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Dear </i><i><span class="st"><i>Mr. Deputy Governor, </i></span></i><i>idiot is such a strong word<i>.</i></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jika Anda peduli dengan kaum tak berpunya, jangan timbulkan anggapan bahwa mereka 'nyaris idiot'. Walaupun bawahan Anda memang bukan orang - orang yang bisa Anda percaya, lagi orang-orang tidak jujur dan serakah. Walaupun Anda tahu yang paling benar dan paling ideal menurut Anda (dan para pendukung Anda, serta konstitusi). </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Walaupun apapun, apa saja. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tolong hormati.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">*** </span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i> “<span class="quote">Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya</span>”
</i></span></span>
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-top: 10px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 0px 10px 0px 20px; width: 1px;" valign="top"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>
—
</i></span></span></td>
<td class="quote_source" valign="top"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>
Buya Hamka </i></span></span></td><td class="quote_source" valign="top"><br /></td><td class="quote_source" valign="top"><br /></td><td class="quote_source" style="text-align: justify;" valign="top"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Lain lagi kata-kata yang tidak secara jelas mengandung intensi negatif.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bahkan kaya, kondisi berkecukupan pun bisa jadi tidak netral, seakan-akan jadi buruk.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> "Jika anak
orang kaya punya Alphard, sekolah aja di Al Azhar, di SPH (Sekolah Pelita Harapan). Anak saya pun tidak
boleh sekolah di MHT (Sekolah MH. Thamrin) karena MHT didirikan untuk anak-anak tidak mampu
supaya mereka bisa mengubah nasib untuk masa yang akan datang. Jadi,
jangan dibalik", begitu lagi kutipan dari video tersebut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">This one is really offensive to me. Keluarga saya, maupun keluarga teman-teman saya yang dulu sempat sekolah di Al-Azhar tidak sekaya yang Anda bayangkan. Keluarga saya berusaha keras agar anak-anaknya dapat pendidikan yang baik dengan landasan agama, jangan samakan sebagian siswa dengan seluruh siswa. Pars prototo tak manfaat. Terlebih Almarhum kakek saya memang sempat mengenal Buya Hamka, salah orang yang mendirikan perguruan itu dengan niatan baik. Jadi tolong hargailah sejarah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saya pun tidak bisa bilang bahwa sekolah Al-Azhar adalah sekolah yang sempurna. Tentu disana-sini banyak kekurangan, ya, saya tahu jelas, adik saya yang paling kecil masih bersekolah (SMP) disana, banyak perilaku tidak mengenakkan dari pihak sekolah juga guru-guru. Namun toh saya tidak menyalahkan Al-Azhar sebagai perguruan, tetapi orang-orang yang bekerja di dalamnya.</span></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Adapun menjadi orang kaya tidak sepenuhnya salah, Pak. Mungkin Anda lupa ada orang-orang kaya yang dermawan, yang uangnya tidak dipakai untuk dirinya sendiri dan keluarganya, tapi untuk umat, untuk orang lain yang memerlukan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Saya mengerti, kita tidak bisa memuaskan semua orang, tapi kita bisa memilih<span style="font-size: small;">-milih.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Anda adalah pemimpin yang saya hor<span style="font-size: small;">mati</span>. Bijaklah memilih kata-kata Anda dalam berpendapat. </span></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Walaupun apapun, apa saja. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tolong hormati.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jangan tambahkan lagi benih-benih kebencian di kota saya. </span></span></div>
<br /></div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-18888563874599640122012-10-17T18:21:00.000+07:002012-10-17T21:38:41.283+07:00Ucapan Kakak Caca<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOkc3SwQ-kqUIZnrauRZO54tUSed1Ihxl5m_ul0GtDUTQfBB6XXQiR-FGbNOxg2rJt2IRoDrTGbnZXgY6hZ4MJxPgPWy-pGDIdY85ClAHy38VDNv2PW_4zcuxxFD7y20OBh8MdI2fptPM/s1600/kakak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOkc3SwQ-kqUIZnrauRZO54tUSed1Ihxl5m_ul0GtDUTQfBB6XXQiR-FGbNOxg2rJt2IRoDrTGbnZXgY6hZ4MJxPgPWy-pGDIdY85ClAHy38VDNv2PW_4zcuxxFD7y20OBh8MdI2fptPM/s400/kakak.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
"Teteh itu hebat, Teteh tahu bakat Teteh apa dan Teteh berusaha keras untuk menggapai mimpi Teteh"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Caca</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak pernah merasa berguna untuk orang lain, jangankan itu, bahkan merasa penuh pun tidak. Lantas apa yang mesti dibagikan? Tidak ada yang lebih. Jelas itu dikarenakan ada lubang di dasar paling dalam, yang terus-menerus menggerogoti mengambil alih bagian dari diri saya. Keping demi keping, sedikit demi sedikit. Hingga membuat diri saya ringsek, bobrok. Kebolongan itu lantas dijejali setan dan malaikat bersamaan. Pusing hendak mendengar celotehan yang mana, keduanya saling bersahutan tidak memberikan saya jeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sepupu kecil yang berusia 10 tahun itu bisa mengucapkan kata-kata yang membuat saya ingin menjadi lebih baik, hingga mulai menambal lubang dengan sekuat tenaga. Karena, jika saya bisa menjadi lebih baik, ia pun akan berusaha menjadi yang terbaik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kakak Caca itu cantik, rambutnya digerai saja. Tidak ada yang bisa melarang kakak Caca untuk menjadi diri kakak Caca yang sebenar-benarnya.</div>
</div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-11717159404939979182012-10-17T17:48:00.000+07:002012-10-17T17:52:09.144+07:00Tuhan dan Belas Kasih-Nya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Saya tidak tahu<br />
<br />
Sama sekali<br />
<br />
Bagaimana cara Tuhan berpikir<br />
<br />
Mengenai pembalasan perilaku<br />
<br />
Sampai kapan yang memiliki dosa didera<br />
<br />
Tapi jelas,<br />
<br />
Ia Maha Tahu yang terbaik<br />
<br />
Di antara pendosa itu adalah sejawat saya<br />
<br />
Saya pun juga setali tiga uang dengan mereka <br />
<br />
Tuhan, saya titip mereka dalam belas kasih-Mu<br />
<br />
Tolong berikan mereka lebih daripada yang Engkau berikan padaku<br />
<br />
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang </div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-44616728531176089142012-10-01T19:05:00.001+07:002012-10-01T19:44:13.918+07:00Pemilihan Gubernur dan Cyber Bullying<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sudah lama saya tidak menulis dengan konteks seperti ini. Selamat kepada Jakarta atas keberhasilan pesta demokrasi pemilihan gubernur. Mungkin saya disini bukan mempermasalahkan yang terpilih. Ya, saya memang memilih Fauzi Bowo, tapi itu bukan berarti saya tidak memilih dengan hati nurani dan bukan berarti saya adalah bodoh adanya, apalagi dapat nasi bungkus. Ada beberapa pertimbangan dan salah satunya adalah karena para pendukung Jokowi yang sebagian besar berbasis di dunia maya adalah pelaku Cyber Bullying yang amat keterlaluan menurut saya. Setiap ada orang yang memiliki pemikiran berseberangan akan langsung dicaci-maki dengan kata-kata kasar yang tidak manusiawi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya memiliki trauma tersendiri terhadap bullying. Ya, memang saya punya pengalaman buruk semasa bersekolah di Jakarta.<br />
<br />
Saya lahir di Jakarta dan menghabiskan masa kanak-kanak di Jakarta. Hingga pada suatu masa kami sekeluarga pindah ke Bekasi, walau praktis menjadi 'warga' karena memang banyak menghabiskan waktu di rumah nenek saya di Jakarta. Namun ketika saya memilih melanjutkan pendidikan di Jakarta, kami sekeluarga akhirnya kembali ke Jakarta. Semasa sekolah saya mendapatkan tamparan yang begitu keras, murid di sekolah itu memang banyak yang merupakan pelaku penindasan, walaupun masih ada tentunya orang-orang baik disekitar saya. Namun, kejadian demi kejadian sudah kadung mengguncang jiwa saya, bahkan sampai sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perilaku bullying didasari oleh kebencian yang tidak berkelas dan tidak jelas. Cyber bullying terlebih lagi, karena sifatnya adalah hit and run, sehabis memojokkan toh tidak bisa dibalas, akunnya saja anonim. Toh yang mencela bukan berarti sudah paling mengerti permasalahnya, bukan kah kita hanya tahu duduk perkara dari media massa? Butuh berapa lama sih bagi kita untuk menyadari bahwa media massa itu sangat politis, tergantung kepentingan dari si empunya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kita semua tahu bagaimana duduk perkara di kota ini secara menyeluruh?</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kita jelas tahu siapa yang salah atau benar?</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kita sudah pantas menghakimi orang lain?</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu yakinnya para pendukung bahwa kompetitor adalah orang paling berdosa dan semua yang dilakukannya adalah kebohongan publik. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tak heran kalau masyarakat di kota ini bisa menggebuki orang seenaknya karena dituduh mencopet padahal belum tentu.<br />
Tak heran tawuran sering terjadi, bahkan bisa mengakhiri hidup korban-korban yang seharusnya masih punya kesempatan untuk meraih mimpi mereka.<br />
Mental Penindas itu adalah awal dari itu semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Isu SARA menjadi pembenaran untuk menggencet lawan yang disinyalir sebagai biangnya perpecahan. Tahu kah Anda Sekalian bahwa praktek-praktek politik itu belum tentu dilakukan oleh orang yang bersangkutan, bisa jadi dari itu bahkan dari sisi yang Anda bela, walaupun mungkin itu bukan datang dari tokoh yang Anda sekalian junjung, bisa jadi itu orang-orang di belakang layar, yang sengaja mengambil keuntungan dari perpecahan kita. Janganlah terlalu naif untuk mengambil kesimpulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jauhilah fanatisme, itu akan membawa kita kepada pergumulan yang subversif. Kasihan Pak Jokowi harus menanggung malu para pendukung yang tidak mau berpikir jernih. Ada tugas besar, Pak, untuk ke depan, yaitu membuat warga Jakarta lebih toleran atas perbedaan pendapat. Semoga berhasil mengarungi kota yang penuh dengan hati-hati penindas, semoga hati bapak cukup bersih sehingga bisa menginspirasi para penindas itu untuk meninggalkan kebiasaan mereka.</div>
<br /></div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-17455756902208937082012-09-28T08:00:00.003+07:002012-09-28T08:00:41.758+07:00Orang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Mungkin ini nampak sok heroik<br />
Cuma saya tahu jelas bagaimana rasanya tidak dianggap sebagai orang<br />
Maka saya ingin jadi orang<br />
Entah harus bagaimana pun saya akan coba<br />
Mau dikata sinting<br />
Saya cuma ingin entitas seperti saya yang sering dianggap bukan orang ini terwakilkan<br />
Biar nanti saya bisa tahbiskan entitas itu menjadi orang-orang<br />
Suka atau tidak suka<br />
<br /> </div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-64327358312841971082012-07-22T15:59:00.001+07:002012-07-22T15:59:37.536+07:00Perkara Baru-Lama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kadang-kadang saya bingung bagaimana caranya untuk bisa menulis seperti dulu lagi. Jika meninjau tulisan-tulisan saya dulu, mengapa rasanya saya yang sekarang sudah jauh-jauh-jauh berubah. Susah rasanya untuk memudahkan. Gampang rasanya untuk menyulitkan.</div>Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-65855946989173416842012-07-22T15:58:00.000+07:002012-07-22T15:58:06.291+07:00Masalah Barang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sudah barang tentu mereka datang untuk tertawa<br />
Barangkali itu untuk saya<br />
Barangkali juga untuk sesama mereka<br />
<br />
Namun dari sekian kali saya sembarang membuat turus<br />
Kebanyakan memang untuk saya urus</div>Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-76407889271093417732012-06-30T01:29:00.002+07:002012-06-30T01:29:59.342+07:00Amuk<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Rasanya cuma mau teriak saja<br />
Lalu abrukkan yang berdiri<br />
Hancurkan yang utuh<br />
Sampai semua porak-poranda<br />
Begitu juga dengan saya</div>Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-50489475120222741302012-06-07T07:35:00.001+07:002012-06-07T07:35:36.181+07:00Si Mujur dan Si Sial<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Si Mujur<br />
Selalu dapat baiknya, tiap perkara<br />
Lantang ia berkata, "Kemujuran adalah cara untuk bahagia!"<br />
<br />
Si Sial<br />
Selalu dapat buruknya, tiap perkara<br />
Lirih ia berbisik, "Kesialan hanyalah untuk orang terpilih.."<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-40400186941156282382012-03-29T22:04:00.002+07:002012-03-29T22:10:45.693+07:00PersimpanganSaya berada di persimpangan.<br />Ada beberapa hal yang sepertinya tidak bisa hilang, membusuk di dalam.<br />Namun kebusukan itu telah lama berdiam, menyatu dengan diri.<br />Rasanya telah menjadi bagian dari katup-katup hidup.<br /><br />Memang tak pelak, pilihan itu ada.<br />Amputasi saja bagian busuknya.<br />Namun disanalah asal semua asa dan harapan ini.<br /><br />Saya telah terbiasa memiliki yang tersisa.Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-58290508775053256772012-03-26T21:53:00.001+07:002012-03-26T21:54:53.722+07:00Ini Cuma Begitu SulitKadang-kadang saya cuma merasa sangat sulit untuk menjadi saya.Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-23244442115549728922012-01-17T17:43:00.001+07:002012-01-17T17:45:50.397+07:00Cih, Akhirnya.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqGvH8W6Efsj_vGSehyphenhyphenptOcA95hEA6Q-3wgsXAmA4nGwuM2xDmp5ZEYy5cBL-BMIidg4LhugTZqlCNXaIM_Z46-_P7qaH9yqeSEXHgBg5LisJkteRjY49wDr55k6rhbVTuUnU44hbOeWo/s1600/lino.jpeg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 275px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqGvH8W6Efsj_vGSehyphenhyphenptOcA95hEA6Q-3wgsXAmA4nGwuM2xDmp5ZEYy5cBL-BMIidg4LhugTZqlCNXaIM_Z46-_P7qaH9yqeSEXHgBg5LisJkteRjY49wDr55k6rhbVTuUnU44hbOeWo/s400/lino.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5698549995602056978" border="0" /></a><br /><div class="caption"> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Ratu Rizkitasari Saraswati</span></p> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Ode to My Doll</span></p> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Linocut printed with watercolor ink</span></p> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">2011</span></p> </div>Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-44051486622026148802012-01-01T11:38:00.000+07:002012-01-01T11:50:08.433+07:00Old YouWah Ternyata kita sudah lari cukup jauh saudara-saudari!<br /><br />Musuh yang lama udah keliatan cere sekali!<br />Kalau kita bertemu lagi, saya mau Anda jadi upik abu.<br />Kalau kata seorang senior, mungkin jodohnya cuma sampai disitu...<br /><br />Gila, saya gak ngerti kenapa hidup itu terus dibilang sama dengan roda?<br />Roda, kadang di atas kadang di bawah..<br />Kadang jalan kadang berenti dong?<br />Kadang salah alamat dong?<br />Pasti menuju ke mana dong?<br />Bisa kecelakaan dong?<br />Pasti mati dong?<br /><br />Dong<br />Dong<br />Dong<br /><br />Bodo amat dong<br /><br />Jangan-jangan selama ini kita berlari ke arah yang berlawanan dari tujuan kita..<br />Atau jangan-jangan malah kita sudah di jalan yang tepat.<br /><br />Gak ada yang tau, weeeeeeeee.....<br /><br />Happy new year and 'still' the same old you.<br /><br /><br /><br /><br />Please call me Saras. This is the name that they gave me at birth.Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-37885201435493441682011-12-28T18:01:00.000+07:002013-11-19T07:42:40.790+07:00Saya Cuma Begitu Menyukai Ini<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Q59BwAvWBiwV2aH8wUr3XUZ3KH_-mkhurGZtNuvJHQX8iMV2FUeq9kV57Ufm2aEGJc7ARQfnQob_O1Et0jv9vHEAPqLcn0hWGlTocFfp-6weRiXWo80YIQhYwMpob7_V3uGDjilPjCg/s1600/das.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5691139735656122066" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Q59BwAvWBiwV2aH8wUr3XUZ3KH_-mkhurGZtNuvJHQX8iMV2FUeq9kV57Ufm2aEGJc7ARQfnQob_O1Et0jv9vHEAPqLcn0hWGlTocFfp-6weRiXWo80YIQhYwMpob7_V3uGDjilPjCg/s400/das.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 271px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak tau awal mulanya, kenapa saya mulai menyukai kegiatan ini. Dulu awalnya mungkin karena kesepian tidak ada siapa-siapa waktu siang hari di rumah kakek saya. Yang ada hanya kertas-kertas dan juga alat-alat warna. Saya mulai menggambar.<br />
<br />
Saya tidak tahu awalnya bagaimana, cuma waktu itu rasanya senang mengisi waktu, punya suatu bidang putih yang bisa dikuasai sesuka hati. Bisa membikin apa saja yang saya mau, lagi pula mereka juga tidak ada yang ambil pusing saya mau ngapain siang-siang. Anak TK ya, palingan diam saja di ruang TV sambil gambar-gambar. Lalu biasanya saya buat gambar-gambar itu banyak, untuk dibagikan kepada teman-teman. Saya juga tidak tahu gambar-gambar itu untuk apa. Saya pikir, itulah satu-satunya kemahiran yang saya punya. Jika mahir itu disini adalah sebuah standar yang diterapkan oleh saya sendiri. Orang lain boleh lebih mahir, tapi standar mahir saya adalah ketika itu cukup membahagiakan diri saya sendiri. Lagi pula siapa juga sih yang peduli dengan kebahagiaan saya, selain diri ini sendiri?<br />
<br />
Saya tidak pernah menyukai apapun lebih dari itu. Saya sangat menikmati saat-saat sendiri dan tak ada orang lain, sehingga saya bisa berteman dengan kertas itu. Mulai membuat gambaran tentang apa yang saya pikirkan. Begitu mudahnya dunia saat itu, semua masalah saya bisa dibagi dengan selembar kertas.<br />
<br />
Saya menggambar di masa sekolah yang berat. Mereka begitu bising mengolok-olok apapun sebisa mereka, yang bisa bikin kuping bahkan ingin dipotong saja. Tapi ya... toh saya bisa pura-pura tidak dengar. Saya menggambar terus. Terus-terus biarlah, lagipula tidak ada juga yang peduli akan kebahagiaan orang lain.<br />
<br />
Sampai sekarang pun begitu, membuat sesuatu yang dengan sombongnya disebut 'Seni' amat membahagiakan bagi saya, saya tidak tahu lagi cara lain yang bisa membahagiakan saya. Saya pikir cuma diri kita sendiri yang bisa menyelesaikan masalah yang ada, dan kertas itu adalah teman yang setia.<br />
<br />
Tidak cuma kertas, tapi kini bisa apa saja, yang penting disana kita boleh bebas melakukan sesuatu atas nama diri kita dan apa itu namanya? Seni?<br />
<br />
Saya pikir tidak ada gunanya lagi meratapi. Lebih baik dilakukan dengan sepenuh hati. Lagi pula itu kan yang kita cari dalam hidup. Bahagia.<br />
<br />
<br />
Dan jangan biarkan mahluk apapun sekutu setan maupun senaif peri sebersih malaikat menghalangi dirimu untuk tidak menjadi bahagia atas waktu yang diberikan Tuhan pada-Mu. Dan atas kesungguhan yang coba Kau berikan atas apa yang Kau kerjakan.</div>
</div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-75158191454078724632011-10-23T11:34:00.000+07:002011-10-23T11:37:59.035+07:00Kesetaraan Dalam Berbuat BurukJika mereka bisa berbuat buruk tanpa alasan<br />Tak perlu disangkut-sangkutkan dengan jenis kelamin.<br /><br />Jika mereka menganggap kita tidak pantas melakukan hal yang sama<br />Tak perlu disangkut-sangkutkan dengan moral<br /><br />Jika mereka merasa kita lebih baik memasak dan menjahit<br />Mengapa kalian tidak pergi saja mencangkul dan membajak<br /><br />Tidak ada makan siang hari ini<br />Dan seterusnya!<br /><br />Kami mogok masak.<br />Biar kalian mati kelaparan.Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-69955296464501284982011-10-03T07:51:00.000+07:002011-10-03T09:52:24.583+07:00RubahAda sebuah artikel di majalah Bobo yang masih saya ingat hingga sekarang. Tentang kata dasar dan imbuhan. Perubahan itu kata kerja dasarnya adalah 'ubah', bukan 'rubah'. Rubah adalah binatang bukan? Ada sebuah gambar ilustrasi lucu di halaman itu.<br /><br />Kali pertama pergi ke Galeri adalah ketika kecil ketika saya dan keluarga hendak makan sarapan (not-so-called-sarapan, brunch mungkin) di daerah Menteng. Ada sebuah tempat makan enak di depan rumah sakit bersalin YPK. Di dekat Theresia ada sebuah galeri, namanya Balai Budaya (ini baru tahu namanya sekitar 2 tahun lalu ketika baca majalah Art). Ada pameran lukisan. Takzim saya melihatnya, ternyata menggambar (waktu kecil saya tidak tahu kata 'melukis') bisa jadi bagus.<br /><br />Galeri adalah tempat yang menyenangkan. Terbuka bagi siapa saja yang mau masuk, bahkan keluarga seperti kami yang cuma tidak sengaja lewat.<br /><br />After all, I still got the same feeling.<br /><br />Waktu pertama kali menginjak galeri lagi ketika pertama kali masuk kuliah. Galeri Soemardja. Waktu itu lantainya belum seperti sekarang. Masih tegel, bukan parket. Namun ada tata cahaya menyorot ke arah karya-karya itu. Rasanya seperti pengalaman magis. Lebih-lebih sekarang lantainya sudah jadi parket. Dinding putihnya nampak bagus dengan itu.<br /><br />Kala pergi ke Galeri Nasional, langit-langitnya amat tinggi. Karya-karyanya nampak lebih hebat jadinya. Rasanya seperti pengalaman yang patut diingat. Pembukaan pameran yang sangat ramai. Orang-orang nampak saling mengenal satu sama lain. Membicarakan apa saja. Bahkan mungkin berbicara buruk.<br /><br />Esokan harinya bisa dipastikan galeri lengang, mana ada keluarga yang bertandang kesana. Galeri itu tempat elit, comrades!<br /><br />Kembali ke kamar kosan.<br /><br />Semuanya nampak berbeda 3 tahun (masuk tahun ke-4) yang lalu. Banyak barang-barang berserakan. Bacaan-bacaan yang mungkin dulu saya tak pernah pikirkan untuk dibaca. Kertas-kertas yang dulu saya anggap terlalu fancy untuk dimiliki. Bahan-bahan yang mungkin terlalu aneh untuk anda temukan di kamar seorang gadis. Polyurethan?<br /><br />I'm eager to know everything.<br /><br />I don't even know myself anymore.Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-20816719120863385812011-08-21T11:25:00.000+07:002011-08-21T11:38:17.625+07:00Pemakaman<div style="text-align: justify;">Suatu hal penting ketika datang ke sebuah pemakaman. Tinggalkanlah prasangka Anda. Mungkin seseorang yang telah pergi itu adalah orang yang berbeda dari yang Anda kenal. Beliau yang Anda kenal mungkin kawan karib yang sangat baik, tapi mungkin saja salah satu dari yang hadir adalalah orang yang sakit hati atas perilaku buruknya dan menertawakan dalam diam atas kematiannya.
<br /></div><div style="text-align: justify;">
<br />Mungkin beliau yang Anda kenal adalah orang yang ada di dalam surat kabar atas tindak-tanduk tidak terpujinya, namun ia adalah kakak terkasih bagi adik-adiknya. Beliau yang di surat kabar dicaci-maki dihina atas kesalahan bagi seluruh kelompok masyarakat adalah orang yang sangat murah hati bagi orang lain, orang yang ramah dan terbuka bagi orang sekelilingnya.
<br />
<br />Jika bahkan anda tidak mengenal almarhum yang sedang dikebumikan, mungkin ini adalah good deed yang Anda lakukan hari ini untuk memaknai hidup Anda sendiri. Wondering, that day, there'll be a stranger who will attend your funeral and pray for your eternal silence.
<br /></div>
<br />Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-5368244443120769982011-07-28T19:43:00.000+07:002011-07-28T19:48:47.219+07:00Doa Menjelang SubuhYa Allah<br />Jangan jadikan aku orang yang kufur nikmat<br />Yang tak ingat engkau saat senang<br /><br />Ya Allah<br />Jangan jadikan aku orang yang kufur nikmat<br />Yang mengeluh atas apa yang tidak didapat<br /><br />Ya Allah<br />Jangan jadikan aku orang yang kufur nikmat<br />Yang hartanya diperuntukkan untuk duniawi<br /><br />Ya Allah<br />Jangan jadikan aku orang yang kufur nikmat<br />Yang tubuhnya tak ingat janji api kekal<br /><br />Ya Allah<br />Jangan jadikan aku orang yang kufur nikmat<br />Yang lupa tangis ketakutan saat Asma-Mu dilafalRatu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-75617972294746061102011-05-21T14:25:00.000+07:002011-05-21T14:30:55.689+07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_AKM8h5siRJPSWMq0_AkKpApuiBxFMyIvXEJdPcGeNHApeVGwA1winNqRnC5j6NNJPf2eUr5GojymrXwszYsV6KSna35SkLxbV8arQgMVLl5bWr6IhuBq-29kz_VxbPuLVm9lHv_ep3k/s1600/sketsa.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 288px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_AKM8h5siRJPSWMq0_AkKpApuiBxFMyIvXEJdPcGeNHApeVGwA1winNqRnC5j6NNJPf2eUr5GojymrXwszYsV6KSna35SkLxbV8arQgMVLl5bWr6IhuBq-29kz_VxbPuLVm9lHv_ep3k/s400/sketsa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5609068439681183218" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">watercolor on paper<br /></div>Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-89381241097106139002011-05-21T14:00:00.001+07:002012-10-31T21:25:27.578+07:00So Long, Farewell<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfC60Z3B-7dI4dtplB_XJV25BSe5PjQuxWhGeWephXni5_qdX1mNBsCzVBfR_hmAMtWMxnutyJy89MT4r9ctyigYpraOV0GHRbcPQ6TCPmW6EWTcVSIC3MeYrVGIe1VbDkHR0mhb7QdHk/s1600/rumah3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5609358965485040578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfC60Z3B-7dI4dtplB_XJV25BSe5PjQuxWhGeWephXni5_qdX1mNBsCzVBfR_hmAMtWMxnutyJy89MT4r9ctyigYpraOV0GHRbcPQ6TCPmW6EWTcVSIC3MeYrVGIe1VbDkHR0mhb7QdHk/s400/rumah3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 285px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbUrIiuPx8loALVffW5ddiGzqPNQDuhQd4dajMM18MaXqT_9vvfWgLeEYhvVA43qWNCD_9BnM6Jl7FyKsJwnX8mS7cJJMfsVDvOoQWylxypCNEaUv4wTKlIivJ9ZQjgQOj9cFZMNLzDAI/s1600/rumah+2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5609065698624472418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbUrIiuPx8loALVffW5ddiGzqPNQDuhQd4dajMM18MaXqT_9vvfWgLeEYhvVA43qWNCD_9BnM6Jl7FyKsJwnX8mS7cJJMfsVDvOoQWylxypCNEaUv4wTKlIivJ9ZQjgQOj9cFZMNLzDAI/s400/rumah+2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 271px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdug7Fk1XVTVqmsGi8H0BanOVtvSqpGXyeqDIQOQ9mprFqEA6YZTAdZeS0GHby40_IqExCHpVo8E7NCWfp3BS2tzzaP1w2JbtOXovn4T5rDuhY_HNIGsazLXpGqW9ZUMXdgHgnzlEwRh8/s1600/rumah.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5609065502310753538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdug7Fk1XVTVqmsGi8H0BanOVtvSqpGXyeqDIQOQ9mprFqEA6YZTAdZeS0GHby40_IqExCHpVo8E7NCWfp3BS2tzzaP1w2JbtOXovn4T5rDuhY_HNIGsazLXpGqW9ZUMXdgHgnzlEwRh8/s400/rumah.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 269px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kami sudah banyak berbagi cerita. Di bawah atapnya, saya menggoreskan kuas untuk pertama kali. Di bawah atapnya saya menunggu eyang kung pulang kerja serta membawa dunkin donuts selusin masing-masing boleh ambil dua buah. Di bawah atapnya eyang mia menceritakan dongeng-dongeng sebelum tidur.<br />
<br />
Pada teralisnya ada jejak tangan saya, bahkan garukan di punggung ketika gatal sepulang sekolah taman kanak-kanak. Pada meja makan itu dahulu terhidang makanan apapun favorit dari masing-masing. Pada setiap dindingnya ada foto-foto kami. Di tangganya pernah saya melompat dari anak tangga ke empat dan merasa itu adalah pencapaian hidup terbaik. Pada kolam ikannya si adik pernah pipis sembarangan sebangun tidurnya.<br />
<br />
Di dapurnya dulu seratus rantang bisa terisi. Berloyang-loyang bolu bisa dibikin. Dua kali dalam setahun hiruk-pikuk opor dan ketupat yang harus dibikin sendiri. Kecoa kecil suka bersembunyi di balik botol-botol bumbu. Di tempat cuci pakaian saya memandikan sepupu kecil ketika tubuhnya bahkan masih bisa masuk di dalam ember. Di tempat jemuran atas, saya sering melamun sambil kaki kepanasan.<br />
<br />
Di tamannya ada kembang sepatu yang sudah hidup dari saya kecil dan mencabutinya setiap ada yang berbunga. Ada pohon petai cina yang suka dimasak, juga belimbing wuluh ya? Ada kuburan kucing kami yang tidak sengaja terlindas di garasi.<br />
<br />
Di ruang tamu itu biasanya kami semua duduk berbicara. Di ruang tamu itu jasad eyang mia terakhir kali bersinggah diiringi isak tangis silih berganti.<br />
<br />
Dan ia tidak ada di rumah. Dan rumah itu kini pun hilang bersama dengan ia. Kosong dipindahkan. Disinggahi orang lain.<br />
<br />
Semoga semua yang dikorbankan sepadan.<br />
<br />
<br />
<br />
There's a sad sort of clanging<br />
From the clock in the hall<br />
And the bells in the steeple too,<br />
And up in the nurs'ry an absurd little bird<br />
Is popping out to say "coocoo".<br />
<br />
Regretfully they tell us,<br />
But firmly they compel us<br />
To say goodbye to you. <br />
<br />
So long, farewell, Auf wiedersehen, good night,<br />
I hate to go and leave this pretty sight.<br />
So long, farewell, Auf wiedersehen, adieu,<br />
Adieu, adieu, to yieu and yieu and yieu.<br />
<br />
So long, farewell, Au'voir, auf wiedersehen,<br />
I'd like to stay and taste my first champagne<br />
So long, farewell, Auf wiedersehen, goodbye,<br />
I leave and heave a sigh and say goodbye,<br />
Good bye <br />
<br />
I'm glad to go,<br />
I cannot tell a lie.<br />
I flit, I float,<br />
I fleetly flee, I fly.<br />
<br />
The sun has gone to bed and so must I <br />
So long, farewell, auf wiedersehen, goodbye,<br />
Goodbye, <br />
Goodbye, <br />
Goodbye!<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">--So Long Farewell, The Sound of Music</span><br />
<br />
<br /></div>
<br />
<div class="movieclips-player" style="-moz-border-radius: 7px 7px 7px 7px; background: none repeat scroll 0% 0% rgb(0, 0, 0); margin: 0pt; padding: 7px 0pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/xNs3nK31DKc?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
</div>
</div>
Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-24195291622306636422011-05-21T13:58:00.000+07:002011-05-21T13:59:19.218+07:00Persyaratan Berujung<p>coklat menggunung</p><p>derapan langkah memburu</p><p>kelibatan </p><p>pakaian yang belum disetrika karena baru kering dan harus pakai yang ini</p><p>tidak boleh yang lain</p><p>tidak boleh yang rendanya warna tosca</p><p>tidak boleh yang lipatannya berjumlah ganjil</p><p>tidak boleh yang kancingnya sekarat mau copot</p>Dan ia ternyata tidak di rumahRatu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9208506412272855868.post-52036275670461257202011-04-10T19:08:00.000+07:002011-04-10T19:17:20.091+07:00Off With Your Head!Kepala-kepala berbicara<br /><br />Kepala satu<br /><br />Kepala dua<br /><br />Kepala seribu<br /><br />Hanya kepala tanpa badan, tanpa raga.<br /><br />Mau dipenggal tak ada juntrung<br /><br />Baiknya ditiup sampai pecah seperti balon<br /><br />DOR!Ratu Rizkitasari Saraswatihttp://www.blogger.com/profile/02670131411908025911noreply@blogger.com0