Tuesday, September 14, 2010

Yang Namanya Berdoa

Ya katanya sih harus setiap saat. Sebelum makan, sebelum masuk kamar mandi, setelah tidur, saat mau berangkat. Setelahnya? Ya harusnya juga berdoa. Tapi kita sering alpha. Saya sendiri mungkin sudah lupa bagaimana bunyi doa setelah makan , sering tertukar dengan doa setelah keluar dari kamar mandi. Artinya kita jarang bersyukur atas apa yang diberi. Setelah mendapatkan yang diinginkan lantas lupa berterimakasih.

Sejak kecil ayah dan ibu kita mengajarkan cara berdoa, memintalah keselamatan kepada-Nya, mintalah jalan kepada-Nya. Minta lah apapun.

Doa- doa itu kita lafalkan dari waktu ke waktu, ketika menginginkan sesuatu, menolak bala, pendek kata menguntungkan kita si pendoa. Namun perlahan pendidikan beragama yang telah saya dapatkan semenjak dulu, nampak hanya sebagai rutinitas. Seperti membuka tutup pulpen supaya dapat menulis, seperti mengambil air untuk menggambar cat air. Lalu apa?

Menulis apa?
Menggambar apa?
Tujuan mu apa?

Katanya untuk mencari Ridho-Nya, ya?


Saya rasa setiap manusia harusnya mencari Tuhannya sendiri. Lantas menjadikannya tujuan.

Tuhan bagi saya, mungkin berbeda dengan Tuhan bagi Anda. Toh Ia punya 99 nama yang berbeda bukan? Untung saja itu tidak menjadikannya terpecah dan berkonsep politheisme.

Lalu apakah Tuhan itu candu? Mungkin itu bagi segelintir yang memilih untuk masih bergantung. Sejak kecil berada di lingkungan pendidikan islami membuat saya hafal benar dengan pengajarannya, suatu lembaga tertentu. Punya teman-teman dari golongan yang sama dengan pengajaran yang sama, lantas menjadi pengamat apa yang terjadi dengan kami dewasa ini. Kadang hanya bisa mengelus dada. Ternyata dengan semua pengetahuan yang dimiliki, tak ada yang tersisa ya sekarang malah lebih tepatnya meninggalkannya. Bukannya mau menghakimi pilihan hidup orang lain, hanya nilai-nilai itu masih sedikit menguasai diri saya menjadikannya sebagai tanggung jawab moral. Sedangkan di hati kecil masih ada pembenaran, Ffff this, ffff that, we're just common people!

Lantas apakah yang orang tua dan guru-guru kita ajarkan dulu?
Entahlah, sudah lama saya memilih untuk tidak mencari tahu. Banyak yang bilang untuk mencari tuhan dengan ilmu, menyudutkan agama sebagai kebodohan dan kepercayaan membabi buta atas sesuatu yang non-fisik. Namun dengan segala kebodohan yang saya miliki, saya yakin ia ada di 'Arsy-Nya.


Selamat Lebaran 1431 H.

No comments: