Friday, October 30, 2009

Memulai Magenta

Jika boleh memilih
Dimulai darimana
Maka akan magenta diawalnya

Lalu akan mengakhirinya dengan magenta lagi
Seperti do'a
Agar selalu menyenangkan dari awal hingga akhir

Mungkin ia bukan merah yang mentereng
Mungkin ia juga bukan ungu yang redup
Mungkin warna yang menggangu untuk matamu
Saya lebih suka mengeliminasi warna merah
Dan terus memakai magenta

Thursday, October 29, 2009

(Lukisan) #8

Judulnya cuma itu
Lukisannya juga abstrak
Tapi saya menyukainya
Tanpa tahu artinya
Sama sekali
Mungkin karena angkanya 8
Kesan bentuknya tanpa akhir
Berbeda dengan lukisan yang terjejer disamping-sampingnya
#1 #2...#7.....#17
Padahal biasanya lebih memilih angka ganjil
Mungkin karena warna hitam yang diatas
Mungkin karena sapuan warna kuning ditengahnya
Mungkin karena kesatuan semuanya
Mungkin karena saya tidak tahu artinya
Padahal mungkin pelukisnya tidak memberikan arti apapun
Mungkin saya yang terlalu terhipnotis
Mungkin karena ada tanda pagar di depan judulnya
Kesannya ada batasan
Antara yang sempurna dan tidak sempurna
Mungkin karena # dan 8 cocok berdampingan
Keduanya nampak simetris
Mungkin karena saya penasaran
Lalu memilih lama berdiri disitu
Berpikir untuk memecahkan teka-teki
Hingga akhirnya tahu bahwa tidak ada yang harus ditebak

Gambar-Gambar 2







Jangan tanya kenapa gambarnya kacamata semua

Sunday, October 25, 2009

Dobrunka dan Empat Musim

Waktu saya kecil, saya pernah dibelikan kumpulan buku dongeng yang ilustrasinya bagus banget. Nama ilustratornya Adrienne Segur. Ada 2 buku yang saya punya dengan illustrator dan penerbit asli yang sama. Yang pertama judulnya The Golden Book of Fairy Tales (versi Gramedia: Kumpulan cerita dongeng) Isi bukunya dongeng-dongeng Grimm dan Andersen, dan beberapa dongeng dunia. Saya ingat, hari dibelinya buku itu, di sebuah di Gramedia Book fair, saya masih TK dan sedang mengikuti lomba mewarnai yang diselenggarakan panitia yang bersangkutan. Saat ibu saya datang menjemput (ia membiarkan saya meninggalkan saya saat lomba), setelah lomba itu, ia tiba-tiba membawakan saya buku dongeng baru. Sepulang dari sana, telinga saya sakit, sepertinya kemasukan air, waktu berenang di hari sebelumnya.. Akhirnya saya cuma bisa menangis dan meringis dipangkuan ibu saya sepulangnya hari itu, sepanjang siang hingga sore. Ibu saya lalu membacakan satu demi satu semua dongeng yang ada. Ini covernya.



Saya suka ilustrasi di dongeng Bright, Deardeer, and Kit.


Buku yang kedua Judulnya L'Oiseau D'or et Autres Contes (versi Gramedia: Burung Emas dan cerita-cerita lainnya). Isinya tentang dongeng-dongeng Eropa Timur (contoh :Czech), yang selalu ada tokoh jahat bernama Baba Yaga dan juga dongeng modern. Saya dibelikan kakek saya ketika usia SD. Inget banget waktu itu dibeliinnya di Toko Buku Gunung Agung yang di Kwitang, yang depannya patung pak tani. Ini covernya.



Dalam satu dongengnya, Dobrunka dan Empat Musim (Twelve Months) ada kalimat penutup dongeng yang saya suka, sebuah pepatah:

winter at the door, summer in the barn, autumn in the cellar, and spring in the heart.


Dan sebuah gambar dari dongeng berjudul Tukang Sepatu yang berbahagia atau Le Marriage du Cordonnier (The Marriage of the Shoemaker) benar-benar terpatri diingatan sampai sekarang.


Tap, tap, la ri ra ding dong dengngggg.. Suara kegaduhan yang dibuat tukang sepatu ketika bekerja. Dan Putri Klaudia hanya bisa melihat dari jendela..

Sunday, October 18, 2009

Apsaras

Kemaren sepulang dari acara musik yang dibikin sama anak-anak kampus saya, yang menampilkan Jodi in The Morning Glory Parade dan mereka menyanyikan lagu kesukaan saya In your eyes (I see the moon) :), saya pulang naik angkot sama si Dyonk yang terpaksa keseret ke acara musik itu gara-gara saya. Pas pulang naik Caheum-Ciroyom ada seorang ibu muda dan anaknya. Sepertinya ibu itu baru pulang kerja, soalnya full make-up. Anak perempuannya yang berumur kira-kira 6 tahun terlihat letih. Disandarkan kepala mungilnya ke ke relung ibunya. Lalu si ibunya memeluknya. Heart-warming banget. Mungkin si kecil terlalu lelah hari itu menemani ibunya di tempat kerja. Lalu ketika melewati sebuah restoran di pinggir jalan, si anak memanggil-manggil ayahnya.. Mungkin ayahnya memang bekerja di situ..

Yak, ke topik ini lagi. Saya kepengen punya anak perempuan. Sepanjang jalan saya kepikiran sama itu, berkeluarga. Mungkin memang belum berkecukupan, mungkin memang belum punya ini itu, mungkin belum bisa semuanya terpenuhi, tapi.. setidaknya mereka saling memiliki, kan?

Oh iya.. Saya punya nama tambahan untuk si Jingga, yaitu Apsaras. Artinya bidadari dalam kepercayaan Agama Hindu. Apsaras Jingga. Hehe, bagus ya. Semoga saja anak perempuan itu jadi anak yang manis dan menyenangkan. Semoga saja Tuhan mau kasih Jingga untuk saya. Amin.

Sunday, October 11, 2009

Gambar-Gambar



Hoho daripada disimpen di sketchbook mending ditaro di blog, seenggaknya mama, papa dan adik-adik saya bisa liat (saya tahu mereka suka baca blog saya).

Saturday, October 10, 2009

Konspirasi (Updated)

Beberapa hari yang lalu, Om saya tiba-tiba sms: Saras, kalau mau tahu perstiwa dimana kemungkinan si Nansi berada di riak gelombangnya, baca liputan kusus koran Tempo hari ini (Senin).

Apa??? Mengagetkan

Terus saya bales sms: Aku udah kehabisan koran itu Om, emang disitu ada ada tulisan apa, Om?

Sms balasan: Disana ada tulisan mengenai pemusatan pasukan dan kegiatan di Senayan. Nansi (red-Kakek Bakir) pernah cerita bahwa dirinya pernah 'ditahan' di Senayan dan sempat melihat sang jenderal besar disana

Saya balas lagi: Jadi Kakek Bakir diwawancara? Ha?

Sms balasan: Bakir tidak diwawancara. Tapi, konteks dari kisah yang dia ceritain ke Om Bram ternyata benar ada, kalau baca dari tulisannya Tempo

Saya balas lagi: Jadi Nansi (entahlah tulisannya Nansi, Nan Xi. atau Nan Xie) itu ada atau nggak?

Sms balasan: Nansi nama kota 'rekaan' atau padanan kota sebenearnya di Cina. PKI saat itu didukung RRC.

Sehabis itu saya ngobrol-ngobrol sama temen kosan saya, Kak Arien. Dia bilang ada beneran kota yang namanya Nanxi (ya! ini ejaan yang sebenarnya!). Dia pernah menyusuri sejarah plat logam untuk kepentingan berkarya intaglio, dan asal-usulnya memang ada juga yang dari Nanxi ini.

Lalu saya googling dengan ejaan yang benar NANXI. Voila!
Nanxi terletak di tujuan Cina. Hal ini terletak di pusat negara bagian. Nanxi Administrasi jatuh di bawah wilayah Chongqing. Di kota Mei menunjuk sejumlah tempat-tempat wisata, seperti Three Gorges (Cina) km tentang 211, Wudang (Cina), km tentang 248, Wulingyuan (Cina) c. 252 km, Dazu Rock ukiran (Cina) km tentang 375, Chinese pyramids (Cina), km tentang 328, Piramida (Cina) c. 328 km, Imperial makam dari Kaisar Pertama (Cina) km tentang 365, Hua Mountain (Cina), km tentang 394. Informasi lebih lanjut tentang kota, kunjungi link di sebelah kiri terdekat atraksi. (CTU) Chengdu Shuangliu Intl Airport Bandara Internasional terletak dari Nanxi tentang 469 km.



Dan saya pun mulai mempercayai perkataan Kakek Bakir, minus tentang Ratu Pantai selatan dan Pil KB kadaluarsa.

Thursday, October 8, 2009

Tentang Kertas Seni

Waktu saya kecil umur-umur SD. Saya suka banget sama kertas daur ulang yang keren-keren yang dijual di Toko Buku Maruzen Pasaraya. Kayak ada semburat benang-benangnya, ada bunga-bunga kering pres dan lain-lain. Sampe di rumah langsung bikin, tapi hasilnya gak terlalu bagus.. Setelah dibikin jadi kartu lebaran dan natal yang diberikan ke teman-teman komplek, gak lama ada beberapa yang berjamur.. Mungkin karena waktu itu pake perekat alami yaitu lem kanji. Setelah masa itu berlalu dan kertas daur ulang menjadi hal yang biasa saja sekarang, tapi tetep gak ada yang sebagus di Maruzen waktu itu loh.. silakan di cek. Sekarang saya ambil kuliah pilihan Teknik Kertas Seni, dosennya namanya Pak Muksin. Suatu hari, ketika yang baru masuk kelas cuma 3 mahasiswa ada percakapan seperti ini.

Saya: Don, lo tau gak, jaman dulu ada kertas daur ulang yang bagus-bagus di Maruzen.
Dono: Ha? Gak tau deh gw
Pak Muksin: Itu saya yang masukin kesana. Toko Buku Maruzen yang di Pasaraya khan?
Saya: Oh itu bapak yang bikin? Saya suka banget loh Pak, saya coba bikin tapi gagal-gagal semua.. ya.. namanya juga anak kecil.


Sumpah ini aneh banget, tiba-tiba, saya bisa ikutan kuliah dari dosen yang bikin kertas-kertas spesifik yang saya maksud. Wah.. Ternyata memang takdir itu berjalan dengan cara yang aneh..

Sekelibat

Hari Sabtu lalu, saya senang sekali. Sepele sih. Pagi itu mau ke kampus untuk nyetak tugas. Di jalan ketemu sama bapak-bapak 40 tahun yang kacamatanya sangat kekinian kayaknya Ray Ban gitu, tapi warnanya coklat kayak motif leopard. Bapak ini tampangnya kayak orang jepang. Tergopoh-gopoh bawa barang belanjaan. Terus saya liatin kacamatanya.. Terus bapak itu tiba-tiba senyum ke saya. Lalu saya ketemu sama bapak ojek langganan yang lagi gak narik, dia juga senyum sama saya.. Habis itu papasan sama dua kakak adik anak laki-laki yang bajunya kembaran lagi jail-jailan di jalan. Hmm.. Kadang hal-hal kecil bisa bikin hari kita lebih baik.