Tuesday, December 30, 2008

Sekarang

Saya memakai kaos kumel converse yang udah saya miliki dari jaman SMP. kok masih muat ya?
Bawahannya pake celana pendek gambarnya bintang-bintang, beli di Keris Galeri waktu ke Bali jaman SMP juga. kok masih muat juga ya?

Kondisi saya baik-baik saja, walau jerawat mulai bermunculan. Ibu saya mulai bawel lagi gara-gara ini. Ehm.. Niatnya mau bikin tugas perbaikan nirmana 2 d. Tapi masih belom semangat.


Ada bait-bait lagu yang lagi stuck di otak saya,

1. The Cure- Just Like Heaven
"You
Soft and only
You
Lost and lonely
You
Strange as angels
Dancing in the deepest oceans
Twisting in the water
You’re just like dream"

2 The Carpenters- Close To you
"On the day that you born
The angels got together and decided
To create a dream come true
So they sprinkled moondust in your hair
Of gold and starlight in your eyes of blue"

3. Anggun- Crazy
"You know that it’s true
Ain’t no body as I am crazy for you
It’s all about you
Everybody knows that I’m crazy for you
You know that it’s true
Promised you the world that go crazy for you
It’s all about you
Everything you do makes me crazy for you"

4. O.S.T The Sound of Music- My Favorite Things
"Cream colored ponies and crisp apple streudels
Doorbells and sleigh bells and schnitzel with noodles
Wild geese that fly with the moon on their wings
These are a few of my favorite things"

5. O.S.T Annie- Fully Dressed
"Doo doodle-oo doo
Doo doodle-oo doo
Doo doo doo doo
Doo doo doo doo
Your clothes may be Beau Brummelly
They stand out a mile
But, bother
You're never fully dressed
You're never dressed
Without an S-M-I-L-E"

6. O.S.T Cinderella- Bibbidi-bobbidi-boo

"Sala-gadoola-menchicka-boo-la
Bibbidi-bobbidi-boo
It'll do magic believe it or not
Bibbidi-bobbidi-boo"

7.O.S.T Anastacia,Richard Marx and Donna Lewis - At the Beginning
"Life is a road
And I want to keep going
Love is a river
I wanna keep flowing
Life is a road
Now and forever
Wonderful journey"


Random banget ya.
he he he.


(They Long To Be) Close To You

Kenapa sih ada orang yang begitu keren, pendiam,
berbakat dan pintar dalam waktu bersamaan?

Kenapa sih orang itu lebih suka diam, padahal
di kepalanya terdapat ide-ide cemerlang dan pintar?



"Why do stars fall down from the sky
Every time you walk by?
Just like me, they long to be
Close to you"
-The Carpenters


hmm..

WOW

R.E. Hartanto
Post North-Korea Nuclear Test #1, 150x200 cm, oil on canvas, 2007


Wow, cuma bisa bilang itu.

Waktu itu pelukisnya memberikan pengenalan program studi Seni murni untuk kami, mahasiswa TPB.

Saya suka banget lukisan ini, warnanya, ekspresinya. semuanya.
singkat kata.. ehmm.. saya jatuh cinta.

Gak tau mau ngomong apalagi.. namanya juga masih TPB, tau apa sih saya ini.. :'(

Tapi yang jelas saya suka banget sama lukisan ini. Suka banget sampe saya jadikan wallpaper di monitor PC saya di rumah. he he. :)

Sunday, December 28, 2008

Slogan Burger

Mc Donald


Burger King

Saya baru kepikiran ini waktu kemaren habis mengantri waktu itu di Burger King (BK). Orang yang mengantri di depan saya, menambahkan hal-hal apapun yang dia ingin kan dalam burger nya. Misalnya Mushroom, cheese, saus teriyaki, dll. Oh iya ya, makanya Slogan BK adalah Have it Your Way. Kita bisa menciptakan menu yang kita suka. Beda halnya dengan Mc Donald, makanan yang dijual itu, adalah makanan yang harus kita terima, suka atau tidak, itulah yang Kami jual. Dan cintailah makanan ini, apa adanya. Walaupun Anda tidak suka asinan ketimun, Anda tidak bisa memesan burger tanpa ketimun. Jika Anda lebih suka Burger dengan keju yang lebih banyak, Anda tidak bisa meminta tambahan keju lagi. Apa yang dijual, adalah yang Anda akan terima. Tidak kurang atau lebih. Itulah Burger yang Kami jual. Cintai atau tidak usah beli. Sesuai dengan slogan yang di usung Mc D, I'm Lovin' it.

Jadi, entah kenapa saya jadi memikirkan masalah slogan-slogan ini. Dari kedua slogan ini ada 2 hal penting yang kita dapat. Dalam menyikapi apapun. Ada 2 pilihan yaitu menjadikan kondisi itu sesuai dengan diri kita atau menerima dan meyukai apa adanya. Menyesuaikan diri atau segala sesuatunya disesuaikan dengan kemauan kita. Menjadi egois atau menjadi toleran. Tidak seekstrim itu sih.. Tapi lebih ke pilihan, kapan kita harus bisa menerima keadaan yang ada dan kapan kita harus membuat diri kita lebih nyaman dengan pilihan kita. Sebenarnya kedua hal ini adalah hal yang paling sering kita temukan dalam hidup kita. Kadang bahkan dalam urusan love life. Perlukah menuntut macam-macam? atau menerimanya apa adanya saja? Dalam pergaulan pun juga seperti itu, kapan kita bisa menuntut orang lain untuk mengerti kita atau kala kita harus menerima teman kita apa adanya..

Walaupun kedua slogan ini berbeda sama sekali. Tapi keduanya memiliki pangsa pasarnya masing-masing.. Itu membuktikan bahwa sebenarnya kedua hal tersebut dibutuhkan. untuk mencapai yang namanya hidup yang lebih seimbang.. Yah gitu deh.. :)

Thursday, December 25, 2008

Rumah Saya Bercerita

Rumah saya yang sekarang saya tinggali ini letaknya di perbatasan daerah Rawamangun dan Cipinang. Deket sama Radio Dangdut ternama di Jakarta, Radio Muara namanya. Radio ini agaknya sagat eksis di kalangan pedangdut di Jakarta. Artis-artis aja suka banyak yang berdatangan.. Adik saya, Raihan, katanya pernah ketemu sama Syaiful Jamil di deket rumah saya.Radio Muara ini juga sering bikin acara panggung Dangdut yang cukup mengganggu karena memblokir jalan saya untuk pulang ke rumah. Cukup tentang Radio Muara.

Jadi begini, sebenernya rumah saya sih biasa saja.. namun saya menumukan bahwa rumah ini memiliki banyak cerita. Waktu saya masih tinggal di rumah (sekarang khan saya ngekos di Bandung), waktu itu pulang sekolah, saya menemukan sebuah surat. Ada cap yang menandakan surat itu berasalkan dari luar negeri. Pas Saya baca lebih lanjut, ternyata surat itu datangnya dari......... Zimbabwe

Aneh sekali bukan. Surat itu ditujukan untuk Ibu Maria Jumpeno, orang yang pernah tinggal di rumah saya, sekitar beberapa tahun yang lalu. Dan yang paling anehnya lagi ya, isi surat itu, mengajak ibu maria Jumpeno untuk berinvestasi di Zimbabwe. Oh iya.. suratnya pake bahasa inggris kok. Bukan Bahasa Zimbabwe lah.. Mana saya ngerti. Terus disurat itu di sebut-sebut Robert Mugabe, yang akhirnya sekarang baru saya ketahui adalah Presiden Zimbabwe. Nah.. lalu saya langsung ke ibu saya dengan semangat. "Mama, ini surat apaan kok aneh gini?", kata saya. Ibu saya menjawab, "Oh iya.. emang, itu gak usah diatanggepin, paling juga penipu. Ibu Maria Jumpeno itu orang kaya.. Relasi banyak.."

Pernah lagi di lain waktu, saya menemukan surat tagihan telephone. Loh kok, atas nama Taufik Ismail? Begitu pikiran saya waktu itu. Apa jangan-jangan ini Pak Taufik Ismail yang penyair itu ya?

Ya saudara-saudara. Itu Bapak Taufik yang penyair itu! Ternyata, rumah saya ini dulu, sempat jadi Kantor majalah Sastra, Horison namanya. Majalah Horison ini sempat jadi kiblat para penulis puisi, prosa, dll. Bapak Taufik Ismail merupakan ketua redaksinya kalau tidak salah. Hal yang paling lucu adalah ketika suatu hari, saya membeli buku Puisi Mbeling, karya Remy Silado. Buku puisi ini lah yang mengilhami cara penulisan puisi-puisi saya. Di prakata buku ini ditulis bahwa, Remy Silado adalah tokoh yang menolak keberadaan Majalah Horison dan karyanya tak satupun pernah dikirimkan ke Majalah tersebut. Dan saya kini orang yang bertempat tinggal di rumah yang pernah menjadi kantor majalah itu, membawa puisi karya Remy Silado ke bekas kantor Majalah Horison.

Aneh ya.. Ternyata Rumah ini.. Menyimpan banyak cerita..

Tribute to Mas Topo

Mas Topo adalah supir keluarga kami. Umurnya 24 tahun. Kenapa saya mau cerita tentang dia? Karena, Mas Topo adalah orang yang paling banyak membantu saya disaat-saat saya sulit, selain keluarga saya tentunya..

Mas Topo sudah cukup lama bekerja dengan ayah saya. Sudah 4 tahun. Saya ingat kali pertama dia mengantar saya. Waktu itu saya masih baru lulus SMP. Saat itu, dia menemani saya untuk mendaftar sekolah. Muter-muter deh kita.. dari Al-Azhar Pusat sampe pendaftaran SMA Negeri. Pendaftaran waktu itu dilaksanakan di SMA 70. Dan cerita bergulir, akhirnya saya si anak Bekasi ini sekolah di SMA Negeri Jakarta, SMA 68, yang letaknya nun jauh di Salemba.

Pengalaman saya waktu itu benar-benar melelahkan. Capek banget rasanya harus berangkat sekolah pagi-pagi buta. Mas Topo nemenin saya belajar, dengerin radio (MTV SKY) di mobil. Dia yang paling tau kegiatan saya. Jadi temen curhat saya. Mulai dari masalah penjurusan IPA IPS ikutan OSIS, dia tau semuanya. Kadang-kadang dia juga suka cerita macem-macem, contohnya waktu dia sempet kerja di Indika Entertainment, buat nganterin artis-artis shooting. Pernah juga dia cerita waktu dia kerja jadi supir pribadinya penulis horoskop di majalah, "Aduh mbak Saras, yang kayak gituan mah boong semua.. Orang dulu saya pernah kerja sama yang nulis.. Orangnya aja suka ketawa-ketawa kalo lagi ngarang bintang-bintang itu..". Kadang-kadang dia juga suka nyanyi-nyanyi lagu Samson. Cukup menghibur. Waktu kelas 1 itu, mas Topo dengan setianya nungguin saya yang suka pulang kesorean gara-gara kaderisasi OSIS, terus kita langsung dengan kecepatan turbo melaju di tol cikampek, karena saya ada bimbel jam 7 malam. Begitu terus, nyaris setiap hari.

Setelah 1 tahun, akhirnya penderitaan berkurang. Kami sekeluarga pindah ke Jakarta. Adik-adik saya pun sekolah di Jakarta. Sampe saat kelas 3 SMA, Mas Topo harus kerja keras lagi nganterin saya mondar mandir, untuk bimbel. Entah INTEN atau Bintang merah. Hardcore banget deh masa-masa itu. Mas Topo selalu jadi temen saya buat berbagi cerita, tentang ketakutan saya gak keterima di FSRD ITB, tentang ketakutan saya gak lulus SMA. Bahkan tentang gebetan saya di tempat les :)

Inget waktu itu, waktu lagi UAN. Saya bilang begini, "Mas ini gimana ya, kalo aku udah keterima di ITB gini, tapi gak lulus SMA.. Khan malu banget ya mas.. Gimana nih..". Dengan bijaknya Mas Topo berkata, "Ya gak mungkin lah Mbak Saras.. Mbak Saras pasti bisa.. dulu aja waktu mau masuk IPA bisa, tes ITB lulus.. Pasti lulus lah SMA doank.. Saya aja lulus SMA. Lagi pula khan Mbak Saras banyak yang ngedoain.. Saya juga doain kok"

Ya.. ternyata dia benar.. saya lulus SMA. Berkat jasa dia juga saya bisa berjalan sejauh ini. he he he. Terakhir itu saya kirimin kaos yang ada gambar institut gajah duduknya.. Denger-denger dari si Mama, dia seneng banget dikasih kaos itu..

Makasih banget untuk nemenin saya selama ini.

Menikmati Liburan

Ken Pattern
“Home on the Ciliwung”
Stone Lithograph, 1999
30.5 x 30.5 cm / 12" x 12"

Ken Pattern
“Kemana?”
Stone Lithograph, 1999
25 x 25 cm / 10" x 10"


Rasanya udah lama banget saya gak muter-muter Jakarta. Sebenernya sih bukan muter-muter dalam artian gaul sana-sini, tapi dalam artian, ke tempat-tempat yang saya biasa datangi. Hari Senen kemaren, dengan anehnya saya nongkrong 3 jam di KFC Arion bareng temen kuliah saya, anak TPB FSRD juga, namanya Anti. 3 jam nongkrong yang dbeli cuma ice cream waffle sama salsa chips. 3 jam ngobrol ngalor-ngidul, ngomongin.. yah tebak aja.. apa sih yang bikin cewek-cewek single macam kami betah ngobrol selama itu?

Sehabis dari situ, saya pulang dengan berjalan kaki, lumayan lah.. kira-kira 3 kiloan Tapi mungkin karena udah biasa jalan di Bandung. Padahall saya bisa aja naik bajaj untuk pulang, tapi apa mau dikata, kayaknya uang 9000 terakhir ini sayang banget kalau dihabiskan hanya untuk naik bajaj doank. Duit saya abis buat beli cd The killers- Day and Age, sama komik Benny&Mice- Lost in Bali. Langsung ludes deh.. Yaudah saya jalan aja.. Terus lewat pasar Rawamangun, ada toko bunga, saya beli sekuntum mawar warna pink buat ibu saya, khan hari ibu.. Mawarnya harganya 9000. Abis deh duit saya yang terakhir. Saya melewati toko-toko buah dipinggir jalan. Seneng aja ngelyatin buah-buahan itu ditumpuk-tumpuk, digantung-gantung. Hari itu terik banget, kalau di Bandung.. beuh gak sepanas itu sih.. lumayan adem malahan..

Sampe rumah, saya ketiduran di depan tv. Pas bangun-bangun Kakek saya (Eyang kung, 75 tahun) mengajak saya buat nonton 3 Doa 3 Cinta di Megaria. Kami nonton bertiga, saya, eyang dan Lia (adik saya). Kami naik taksi. Eyang kung sering mengajak ngobrol supir taksi, pertanyaan-pertanyaanya standar sih.. kayak,'poolnya dimana, pak?','asli mana, pak?', 'sudah narik dari jam berapa, pak?'. Saya pikir, ada baiknya juga kita bertanya-tanya seperti itu. Coba bayangkan kalau Anda seorang supir Taksi. Pasti Anda akan senang kalau penumpang Anda mengajak ngobrol Anda. Anda akan merasa keberadaan Anda disitu lebih dihargai bukan?

Sebelum Filmnya mulai kita jajan-jajan makanan dulu.. Makan mpek-mpek sama es teler. Terakhir saya makan es teler disitu, ya pas habis USM ITB (Ujian Saringan Masuk ITB). Waktu itu saya lagi kesel-keselnya karena saya merasa kurang maksimal dalam pengerjaan gambar suasana. Pas lagi makan gitu, ada pengamen, pengamen ini udah lama juga mangkal di daerah Megaria. Pengamen itu ganteng menurut si Lia. Aneh emang tuh anak.. Nah.. Lalu kami menonton film itu. Filmnya bagus, sederhana, dan gak muluk-muluk seperti film Ayat-ayat cinta (padahal saya belum nonton Ayat-ayat cinta). Terus abis itu pulang deh.. naik taksi lagi.. Dan eyang kung melemparkan pertanyaan yang sama lagi untuk pak supir taksi ini.

Keesokan harinya. Ayah saya mengajak saya ke rumah nenek saya yang satu lagi, nenek dari pihak ayah saya, cukup jauh, di Kota Serang, Banten. Lebaran Haji kemarin saya gak pulang kampung, gara-gara harus buru-buru pulang ke Bandung. Makanya saya putuskan untuk mengunjungi nenek saya di liburan kali ini..Berangkatlah kami kesana, Saya, ibu saya, ayah saya, dan Mas Topo, supir keluarga kami. Nenek saya senang sekali saya kunjungi, Nenek saya umurnya sudah 84 tahun. Saya kesulitan untuk berkomunikasi dengan beliau. Masalahnya adalah Bahasa. Saya tidak bisa berbahasa Banten, Bahasa Banten itu bahasa sunda kasar. Nenek saya juga sudah mulia berkurang fungsi pendengarannya.. Tapi saya tahu beliau sayang sama saya. Saat saya datang, beliau memeluk saya dengan lama, dan matanya berkaca-kaca, mungkin beliau memang kangen sama saya..

Habis dari Serang.. Di jalan tiba-tiba saya punya ide, "Mama, Papa, ayo kita jalan-jalan ke PS, udah lama nih gak jalan-jalan". Wah.. PS lagi rame banget, banyak orang-orang yang lagi sibuk nyari kado buat hadiah Natal. Seneng deh saya melihat hiruk-pikuk itu. Masuk keluar toko, eh emang lagi untung, si Papa lagi baik.. Saya di beliin sepatu :). Abisnya katanya sepatu saya udah pada dekil-dekil belepotan cat. Abis itu mampir ke Kinokuniya, liat-liat buku How to draw, ok-ok. Tapi MAHAL. Akhirnya saya beli majalah aja, majalah Visual Arts.. Jih.. sok bgt bacaannya.. Iseng-iseng sih.. beli itu, buat nambah wacana. Lalu kami makan ice cream di foodcourt. Makan ice cream favorit saya. Hokey-pokey. Ditambah Waffle. Heaven.

Pas mau pulang ketemu sama temennya adik saya yang paling kecil di SD Tugasku. Anak cewek, kelas 5 SD. Ibu saya memang kenal dengan kedua orang tuanya.. Ada sedikit percakapan seperti ini, "Oh ini kakaknya Raihan ya.. Yang kuliah seni rupa ya? Dimana, mbak kuliahnya". Di ITB tante.. "Mau ngambil apa, mbak? Grafis?(-red desain Grafis)". Maunya ambil Seni Grafis, tante, bukan desain grafis. "Ini anak tante juga suka ngegambar.. suka bikin-bikin, kayaknya mau masuk desain produk deh". Dari percakapan itu, ngelyat anak cewek itu, saya jadi inget sosok saya waktu kecil. Persis kayak anak kecil itu. Saya sudah tau saya akan mengambil jalan apa. Gak jauh-jauh dari hal yang benar-benar saya sukai. Menggambar.

Pernah saya ngobrol sama kakek saya, "Eyang, nyangka gak kalo sekarang aku kuliah kayak gini?". Eyang saya bilang, "Nyangka sih.. Kamu dari dulu udah keliatan.. Maunya apa.. Lalu serius dan konsisten".

Kemaren ini, saya baru saja datang ke pameran seniman Grafis favorit saya. Sudah lama saya menyukai karyanya, tapi cuma bisa liat di internet. Perkenalan saya dengannya sangat simpel, hanya karena saya membeli card di stand periplus. Card yang sangat bagus. Karya Litography yang dicetak digital. Waktu itu saya belum tahu apa itu Lithography apa. Tapi setelah kuliah di Fakultas saya itu, saya kini mengetahui sedikit mengenai seni grafis.

Namanya Ken Pattern, seniman Canada, tapi sudah menetap di Jakarta. Pamerannya di Four Season. Ok banget deh. Saya cuma bisa berdecak kagum sepanjang melihat karya-karya tersebut. Rasanya pengen beli satu aja karyanya.. Tapi gak mampu :p Diatas ada beberapa karyanya. Suka karya-karyanya. Dia memotret Jakarta ini dengan jujur. Jakarta jorok, berantakan, tapi... Indah pada beberapa sisi.

Hmm.. yah kira-kira gitu deh liburan kali ini. Liburan adalah waktu untuk kembali bersilahturrahmi. Menyenangkan diri. Memenuhi hal yang ingin kita lakukan tapi belum sempat. Enjoy!

Sunday, December 21, 2008

Kartu Pop-Up

Kemaren anak-anak TPB FSRD 2008 bikin pameran karya 10x10. hehehe. pengen nyaingin 15x15 kali ya.. kenapa juga gak 40x40? Biar kayak nirmana 2d sekalian.

Ini bikinan saya. Formatnya pop-up.
Judulnya: Si Kerudung Merah di Tengah Hutan.
Dibuat menggunakan kertas concord, pensil warna, dan drawing pen.

Sebenernya sih biasa aja.. tapi lucu.. he he he..
Arti dari karya ini adalah... si kerudung merah adalah sosok anak lugu yang mudah ditipu,
si serigala itu berusaha menipu dy dengan menjadi orang yang dia sayangi. Silakan diasosiasikan dengan cerita hidup saya. a ha ha ha. apa sih gw.

Kangen Sama Eyang

Ini udah lama banget.. kira-kira waktu masih bulan September lah..
Jadi gini, saya pindah ke Bandung taanpa pamit ke pusara eyang putri saya (saya menyebutnya eyang Mia, bisa di baca di posting-posting sebelumnya). Entah kenapa, semenjak saya pindah ke Bandung, saya seakan-akan melupakan beliau. Bahkan lupa untuk mendoakan beliau. Entah kenapa, waktu itu sepertinya sangat sempit, sampa-sampai saya hanya bisa mendoakan diri saya dan orang tua saya saja.

Malam itu, teman saya Ghina, lagi menginap dikosan saya. Saya begadang untuk membuat tugas nirmana 3d kertas. Tiba-tiba saya tertidur sejenak, begitu saja. Saya bermimpi. Di dalam mimpi saya itu, saya melihat kakek saya sedang duduk sambil menggambar, entah dengan pensil atau charcoal saya lupa. Di gambar-gambar itu, nampak ruangan-ruangan yang besar dan bagus. Dan di salah semua gambar itu ada sosok nenek saya. Lalu di mimpi saya itu, saya bertanya kepada kakek saya,"Eyang kung, kenapa gambar Mia?". Lalu eyang saya berkata, "Eyang lagi kangen".

Saya langsung terbangun, terus langsung menangis. Si Ghina langsung bingung dan kaget. Saya sadar, beliau kangen sama saya. Sampai-sampai, ia datang ke mimpi saya dengan wujud gambar, satu-satu nya hal yang saya anggap penting saat itu. Ia ingin saya ingat kepadanya, ingat mendoakannya, ingat akan janji saya yang terakhir kepada-nya yang terakhir kali itu. Saya janji akan bikin dia bangga.

Kalau ada orang yang paling senang saya masuk ITB, kalau ada orang yang paling bangga saya masuk ITB, itu pasti nenek saya. Kalau dia masih ada, pasti saya jadi topik pembicaraan dia sehari-hari dengan sesama teman joggingnya. Kalau dia masih ada, dia pasti akan menengok saya terus di Bandung.

Saya merasa malu dengan kealphaan saya.
maaf, ya, eyang.

Here comes the sun

Akhirnya setelah beberapa saat berlarut dalam kesedihan yang tidak terlalu penting, saya merasa lagu the beatles yang satu itu menggambarkan perasaan saya sekarang.

Here comes the sun
Here comes the sun, and I say
It's alright

Little darling
It's been a long, cold, lonely winter
Little darling
It seems like years since it's been here

Here comes the sun
Here comes the sun, and I say
It's alright

Little darling
The smiles returning to the faces
Little darling
It seems like years since it's been here

Here comes the sun
Here comes the sun, and I say
It's alright

Sun, sun, sun, here it comes
Sun, sun, sun, here it comes
Sun, sun, sun, here it comes
Sun, sun, sun, here it comes
Sun, sun, sun, here it comes

Little darling
I see the ice is slowly melting
Little darling
It seems like years since it's been clear

Here comes the sun
Here comes the sun
It's alright

Here comes the sun
Here comes the sun
It's alright
It's alright


Terimakasih Tuhan. Saya bahagia lagi.
Semua berkat teman-teman. makasih ya teman-teman TPB. makasih juga ya Arimbi.
Sekarang saya sedang memikirkan rencana ke depan. Masalah prodi dan 'follow your passion'-nya Mas Rene Suhardono. Terimakasih untuk mengingatkan saya akan hal itu.

Hidup saya tidak sedangkal itu. Masalah percintaan itu, tidak akan membuat saya jadi lemah lagi. hueks. apa sih gw.

Sekarang saya lagi liburan di rumah.. Kangen juga sama rumah ini. Saksi bisu perjuangan saya 1 tahun yang lalu. Berlatih menggambar hingga larut malam. Belajar skolastik, menggumamkan bahasa-bahasa aneh. Berhitung krappling layaknya mesin hitung. Itu semua untuk mengejar yang saya inginkan. Masuk FSRD ITB.

Sekarang saya sudah jadi mahasiswi, di fakultas itu. Ternyata sulit. Bandung bukan lagi kota liburan bagi saya, malah jadi kota 'mengerjakan-tugas-nirmana-2d-sampe-tangan-saya-tremor'. Bikin tugas sampai lupa apa itu rasa lapar. Dan nilai saya juga belum tentu bagus. :(
Tapi sejauh ini saya senang.

Balik ke rumah, mengumpulkan energi lagi. Kangen banget rasanya sama adik-adik saya. Lia, sekarang kelas 3 SMA, lagi giat-giatnya belajar. Katanya dia pengen masuk Psikologi UI. Raihan, sekarang kelas 5 SD. Nilai-nilainya di sekolah gak begitu bagus, tapi dia jago bgt main yoyo. Bermacam-macam trik sudah dia kuasai. Tanpa sepengetahuan saya. Dan tanpa sepengetahuan saya lagi, Lia, suka chatting sama Gerry, temen saya waktu les di bintang merah. Saya tahu dari Gerry. Kata Gerry, adik saya itu suka curhat sama dia, pas gerry tanya,"Kenapa gak cerita sama mbak Saras aja? (saras nama panggilan saya di rumah)". Kata Lia, "Mbak Saras lagi banyak tugas, kak.. Gak bisa cerita sama dia.."

Saya jadi merasa bersalah. Kemana saja saya selama ini. Saya bukan lagi kakak mereka yang selalu ada kalau dibutuhkan. Beberapa minggu yang lalu, habis putus sama mantan saya itu. Libur Idul Adha. Saya pulang ke rumah dengan keadaan pathetic. Cuma diem aja dikamar. Lalu Raihan nyamperin saya ke kamar. Saya lagi bikin tugas (lagi-lagi) nirmana 2d. Dia tau saya sedih. Lalu dia memotong kertas dan membuat gambat untuk saya. Dia menggambar saya dengan muka ceria. Tulisannya: to sartom. Gak lama setelah itu Lia masuk ke kamar saya dan bilang, "Tadi aku mau kasih komen facebook, jerk boys goes to hell". Mereka bener-bener adik-adik yang sweet :). Saya jadi merasa makin bersalah.

Sekarang saya lagi di rumah. Janji deh bakal nemenin kalian seneng-seneng..

Saturday, December 13, 2008

Puisi tentang sesuatu itu

Prosa
Diakhiri dengan huruf a
Puisi
Diakhiri dengan huruf i
Sama saja dengan kata cinta yang diakhiri dengan huruf a
Dan benci yang diakhiri huruf i
Ketika teriakkan aaaa
hatimu lega
Ketika teriakkan iiii
hatimu berjengit
A dengan nada rendah
I dengan nada tinggi
Harmoni a dan i
rendah dan tinggi
senang dan sedih
Suka dan dengki
A dan i
Ada keduanya dalam kata itu,
Cinta
I pada awal?
Artinya?
Apakah dari benci jadi suka?
Maka bagiku,
itu a dulu baru i
Tapi tak ada kata 'canti'
Apakah lebih baik kita sudahi saja dengan berteriak,
Ai!
Entahlah.
Yang jelas,
Aku tahu, itulah,
Ia.



Hai, bodoh.
Hai, gadis pemuja.
Hai, aku tak butuh kau.
Hai, pergi saja.
Hai, yang lain.
Hai, kau tahu?
Aku benci ini.
Hai, kau tahu itu?
Hai, kau terlihat amat bodoh dan congkak.
Hai, dunia.
Hai, teman.
Ini aku.Yang lama hilang.
Maaf menunggu lama.

Hujan.
Aku tahu itu kau.
Kenapakau mesti datang sekarang?
Mengucur dengan tangisku
Mengapa jatuhnya bersamaan?
Tapi kau jatuhdengan bunyi tuk tuk tuk, menghujam ke tanah
Tak seperti tangisku yang tes, tes, tes, mendarat dengan lemah
Aku mau jadi hujan
Kalau pun harus jatuh mendarat, biarkan airnya menghujam
Biar tanah merasakan sakitnya.
Dia tanah
Aku hujan
Dan air hujan akan turun dengan deras
Tuhan, tolong datangkan angin
Biarkan jadi badai,
Biarkan pohon-pohon tumbang
Dan tanah akan meraakan hentakan yang pedih

Kalau ini lelucon
Kau adalah badut paling bodoh di dunia
Dan aku adalah penonton ternaif yang pernah ada

Buka mata
Buka telinga
Tuan memang bijaksana
Kamu memang bukan buat saya

Tuhan.
Ini aku.
Gadis yang sama
Gadis yang duluselalu berdoa dengan taat, untuk satu hal.
Tuhan, hal it ucukup jadi rahasia kita
Tuhan, aku minta maaf
Yang kemarin itu aku khilaf
Salah terka
Ternyata yang kau kirim itu bukan jawaban doa
Dan kini aku kembali berdoa,
Untuk hal yang kemarin itu
Hal yang jadi rahasia kita
Tuhan,
Jika memang akan ada jawaban dari doa
Kumohon dengan sangat
Tolonglah cepat
Aku tak sanggup begini
Ku tahu pasti
Kau yang tahu doaku dari dulu
Tuhan
Ini tetap aku
Gadis yang dulu.
Berdoa untuk hal yang sama
Dan menunggu jawaban doa

Jika aku membuat skulptur
Pastilah itu buruk
Dan akan kuberi judul, 'Kamu'