Belakangan ini, mengapa ya, saya jadi agak pandir. Bodoh sekali rasanya.. Makan saja sering salah.
Kasus I
Waktu itu hari sudah pagi. Saya niatnya mau puasa, jadi saya nyari makanan buat sahur. Tapi sayangnya.. makanan-makanan sudah dimasukkan ke dalam kulkas semua. Dan seorang teman yang sedang chatting di messenger sama saya (sebut saja namanya Gerry. Ger?! Lu baca gak?) berkata, "Bikin Kueker Ott aja, Sart..". Wah! Ide cemerlang! Begitu pikir saya. Maka itu, langsung saja saya serta merta membuat Kueker Ott dengan ceria dan bahagia.. caranya gampang sekali sodara-sodara. Begini caranya:
- Ambil kueker ott secukupnya
- Buatlah susu, dengan menggunakan susu bubuk yang dicampur dengan air (ya iyalah.. masa dicampur dengan bensin. MAHAL KALE!)
- Campurkan susu tadi dengan kueker ott. Aduk rata.
- Masukkan kedalam microwave. Cukup 30 detik (ke mars??)
- TA DA! JADI DEH
Yaudah, dengan hati senang saya langsung melahapnya.. tapi kok.. rasanya aneh ya.. Jangan-jangan yang tadi itu bukan susu dancow. Perasaan hati tidak enak, jangan-jangan itu tadi susu ANLENE-nya ibu saya atau gak HI LO-nya adik saya. Tapi saya gak mungkin ngebuang bubur kueker ott yang udah terlanjur matang itu, mana banyak lagi. TOM, KUATKAN HATI. MAKAN!
Besok paginya saya bertanya kepada ibu saya, "Mama, itu susu bubuk yang di Tupperware warna kuning, susu apa ya?". Lalu ibu saya menjawab, "Oh itu susu ANLENE-nya Mama".
HUEK.
Kasus 2
Dikarenakan pantangan akibat 'DERITA JERAWAT BERKEPANJANGAN', saya terpaksa makan makanan paling seadanya. Ibarat istilah, makanan saur pas bulan Ramadhan deh.. Ya paling apa sih? Kalo gak abon, ya sarden.
Nah.. Akhirnya saya makan abon deh..
Setelah beberapa kali makan.. kok saya makin merasakan keanehan pada abon itu. Lalu saya tanya ke pada ibu saya, "Mama, itu abon beli dimana sih? Kok aneh rasanya.". Jawab ibu saya, "Ooh.. Itu khan abon ikan, teh..".
HUEK.
Setahu saya ya, Cuma ada 2 jenis abon yang enak, yaitu abon sapi dan abon ayam. Gak ada cerita deh abon ikan.. rasanya menjijikan.. gak enak
Kasus 3
Lagi-lagi, akibat pantangan 'DERITA JERAWAT BERKEPANJANGAN'. Saya hanya makan dengan abon Jepang (saya gak mau lagi makan abon ikan). Abon Jepang itu lumayan enak lho.. isinya tuh kayak nori yang dipotong kecil-kecil sama remah-remah asin, entah apaan. Lalu karena bosan Cuma makan itu, saya mencoba untuk berkreasi dengan makanan yang ada. Saya mencari makanan di lemari. Yes! ada lembaran-lembaran Nori besar yang belum terjamah! Ini pasti sisa-sisa euphoria DIY Sushinya si Mama. Alhamdulillah.. ada lauk lain. Emang sih, tuh nori udah gak renyah sama sekali. Laa laa laaa.. (belum ada prasangka buruk), lalu adik saya datang seraya berkata, "Emangnya itu belum kadaluarsa ya?". Lalu saya melihat kemasan nori lembaran dan menemukan bahwa tanggal kadaluarsa yang tercetak menuliskan '31/01/2008'. JEGER!
HUEK.
KADALUARSA TOM.
Moral cerita: Telitilah sebelum makan. Jangan menyesal belakangan.
2 comments:
gila tomm..
gara-gara jerawat jadi langsing?
XDDD
hahahahahahaha...
HAHAHA KOCAKKK
Post a Comment