Kau hendak menapakinya dengan terompahmu
Terompah itu kau buat sendiri
Kau sendiri yang memilih sapi mana yang hendak kau kuliti
Nah.. lalu kulit itu kau jahit dengan rami terbaik di dunia
Lalu kau buat sol yang begitu kuat
Lalu kau tapaki jalan setapak itu dengan keyakinan
Namun onak itu kini menancap di kakinu.
Sakit
Dengan skuat hati kau cabut
Kau kuatkan lagihati mu
Setelah beberapa langkah lagi..
AUW
Tertancap lagi
Lalu kini kau menjadi sangsi
"Apa yang salah dengan terompahku?
Jalan ini masih begitu panjang, sedangkan terompahku kian rapuh, dan onak bertebaran"
Tapi tentu kau pun tetap yakin
Kau yakin bahwa hatimu tidaklah rapuh
Kini terompah itu semakin lapuk
Kau simpan disudut ruang
Tiap kali kau melihatnya, kau menjadi ingat akan perjuanganmu
Dan kini kau duduk ditempat tujuanmu
Ujung dari setapak duri.
Yaitu, rumah.
No comments:
Post a Comment