Sunday, July 13, 2008

(SOK) Puisi Cinta

Derai dari badai adalah kau wahai

Penerjang badai

Girang dari terang

Adalah kau seorang

Kelu dari Kelabu

Adalah kau rinduku


Senandung rumput mengisi siang itu

Bersamanya, aku dibawa ke suatu tempat

Ya, cukup jauh

Tanpa tersadar, ternyata tempat itu adalah

Suatu ruang dihatiku


Jadikanlah aku derai dalam tawamu

Jadikanlah aku riang dalam senangmu

Tapi jangan jadikan aku getir dari bencimu

Dan jangan jadikan aku kelu pada risaumu


Saat langit mendung selimuti kotanya

Gadis itu bersandar pada pohon beringin tua di tengah padang rumput

Tempat ia biasa menggembalakan domba-domba kesayangannya

Pikirannya tertuju kepada pujaan hatinya

Seorangpenjagal di tempat penjagalan hewan di kotanya

Kini ada suatu konflik di bathinnya

'Akankah kukorbankan kesayanganku untuk dapatkan

perhatiannya?

Terlalu naifkah aku berharap?

Apakah ia akan menyadari keberadaanku?'

Tiba-tiba gadis itu mendengar bisikan jawaban dari beringin tua,

'Ikutilah kata hatimu?'


Kulihat pelangi di atas awan

Warnanya

Jingga

Kuning

Hijau

Nila

Ungu

Loh? Dimana merah dan biru?

Di senyummu aku tahu, kau yang ambil, bukan?

Merah untkku dan biru untumu

Warnai kanvas kita dengan warna-warna ciptaan ilahi

Lalu kembalikan lagi!

Karena itu tidaklah kekal

Tak ada yang kekal

Tapi akan kusimpan lukisan itu

Tepat di hatiku

No comments: