Kau bilang dari rumahmu hingga ke padang rumput itu jauh?
Kau bilang dari rumahmu ke rumah ibumu jauh?
Kau bilang dari rumahmu ke pusara ayahmu jauh?
Kau bilang dari rumahmu ke rumahku jauh?
Mari sini kuberitahu apa yang paling jauh
Jarak antara kamu dan hati kecilmu
Oh iya, perlu juga kusadarkan
Langkah kakimu kelewat pendek
Pernahkah kau coba untuk katupkan mata?
Tanpa indra untuk melihat
Tanpa lensa
Tanpa cahaya
Kadang saat siang
Bukan hanya hitam
Tetapi merah, kuning, hijau, biru
Bergantian
Cepat
Seperti kaleidoskop
Coba alihkan kepada hembusan nafasmu sendiri
Perlahan
Kau rasakan ritme yang sama dengan alam
Bersyukurlah
Lalu tak hanya itu
Ada sesuatu yang sangat halus sangat ringkih
Tak terjamah tanganmu yang belepotan keteledoran
Sejauh kau memelihara kealpaanmu
Tak pernah kau coba kau intip, kan?
Ya, itu adalah sesuatu yang kau simpan dibalik semua keangkuhan itu
Ya, itu adalah aku
Takut
Saya tahu, matahari yang saya pandang sama dengan matahari yang ia pandang
Tapi saya tak tahu kapan kami bisa melihat matahari bersama
Saya tahu, jalan yang saya lewati setiap hari sama dengan jalan yang ia lewati
Tapi saya tak tahu kapankami bisa melewati jalan ini bersama
Pandirnya saya
Mengapa tak mencoba menjadi matahari saja?
Mengapa tak mencoba menjadi jalan saja?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment