Saturday, January 9, 2010

Masalah Takdir

Mau cerita sedikit tentang apa yang disebut takdir dan nasib.

Waktu kelas saya suka ikut lomba menggambar dan mewarnai, etc. Suatu hari, saya ikutan lomba yang mewarnai yang skalanya nasional gitu. Awalnya saya cuma ngedaftar dari sekolah (SD Al-Azhar Kemang Pratama, Bekasi) disuruh ngewarnain 1 buku cerita dari panitia, lalu yang lolos baru bisa ikut babak finalnya. Ternyata saya lolos ke babak itu, lomba finalnya dilaksanakan di Perpustakaan Nasional. Sangat jauh dari rumah saya yang dulu di Bekasi itu.

Habis selesai lomba saya ke Pasar Senen sama ibu saya. Lalu ada pengemis, saya bilang ke ibu saya, "Mama kasian itu pengemisnya, dikasih dong..". Lalu ibu saya memberikan saya uang ujtuk diberikan kepada orang itu.

Cerita punya cerita, saya menang juara 1 buat kategori anak SD, tapi saya pulang gitu aja sebelum pengumuman pemenang, sengaja, saya gak suka kegagalan. Padahal kalo ada disitu, saya bisa maju ke panggung terus diwawancara KRUCIL. Hehehe. Kata ibu saya kemenangan itu berkat pengemis tadi :)

Tahun demi tahun berlalu, hingga saya memasuki umur remaja mencari SMA. Sebuah hal yang aneh terjadi, semua diluar perkiraan, saya masuk ke SMA yang saya gak tau ada dimana. Berbeda dengan keinginan saya untuk masuk SMA unggulan se-Jakarta itu. Saya nyasar di pilihan ke-2, SMA 68. Padahal waktu itu saya udah bayar uang pangkal Alpus 1. Waktu itu saya bingung banget, karena 2 pilihan ini. Ayah saya bilang, "Papa tau kok itu SMA-nya (SMA 68), kata teman Papa bagus kok..". Lalu kami pun meluncur kesana. Letaknya di Salemba. Dan.... Ternyata....... Lokasinya cuma beda 2 gedung dari Perpustakaan Nasional.

Lalu saya tanya kepada Allah dalam doa saya, dan akhirnya saya yakin. Saya akan sekolah di SMA 68, sudah pernah ada friksi antara Kami. Mengingat lomba masa kecil itu, rasanya seperti petunjuk.


Selulus dari sana, saya kuliah di FSRD ITB. Suatu hari, saya pergi dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya ke Galeri Nasional untuk menghadiri Pameran Tisna Sanjaya (dosen studio saya sekarang, seni grafis, bukan desain grafis lho, itu sangat berbeda). Lalu bus kami (Bus ITB) melewati Salemba, SMA saya dan Perpustakaan Nasional. Sebuah takdir yang telah direncanakan Tuhan diatas sana.




Selama 3 tahun sekolah di 68 saya belom pernah masuk ke Perpusnas :p

No comments: