Saturday, December 13, 2008

Puisi tentang sesuatu itu

Prosa
Diakhiri dengan huruf a
Puisi
Diakhiri dengan huruf i
Sama saja dengan kata cinta yang diakhiri dengan huruf a
Dan benci yang diakhiri huruf i
Ketika teriakkan aaaa
hatimu lega
Ketika teriakkan iiii
hatimu berjengit
A dengan nada rendah
I dengan nada tinggi
Harmoni a dan i
rendah dan tinggi
senang dan sedih
Suka dan dengki
A dan i
Ada keduanya dalam kata itu,
Cinta
I pada awal?
Artinya?
Apakah dari benci jadi suka?
Maka bagiku,
itu a dulu baru i
Tapi tak ada kata 'canti'
Apakah lebih baik kita sudahi saja dengan berteriak,
Ai!
Entahlah.
Yang jelas,
Aku tahu, itulah,
Ia.



Hai, bodoh.
Hai, gadis pemuja.
Hai, aku tak butuh kau.
Hai, pergi saja.
Hai, yang lain.
Hai, kau tahu?
Aku benci ini.
Hai, kau tahu itu?
Hai, kau terlihat amat bodoh dan congkak.
Hai, dunia.
Hai, teman.
Ini aku.Yang lama hilang.
Maaf menunggu lama.

Hujan.
Aku tahu itu kau.
Kenapakau mesti datang sekarang?
Mengucur dengan tangisku
Mengapa jatuhnya bersamaan?
Tapi kau jatuhdengan bunyi tuk tuk tuk, menghujam ke tanah
Tak seperti tangisku yang tes, tes, tes, mendarat dengan lemah
Aku mau jadi hujan
Kalau pun harus jatuh mendarat, biarkan airnya menghujam
Biar tanah merasakan sakitnya.
Dia tanah
Aku hujan
Dan air hujan akan turun dengan deras
Tuhan, tolong datangkan angin
Biarkan jadi badai,
Biarkan pohon-pohon tumbang
Dan tanah akan meraakan hentakan yang pedih

Kalau ini lelucon
Kau adalah badut paling bodoh di dunia
Dan aku adalah penonton ternaif yang pernah ada

Buka mata
Buka telinga
Tuan memang bijaksana
Kamu memang bukan buat saya

Tuhan.
Ini aku.
Gadis yang sama
Gadis yang duluselalu berdoa dengan taat, untuk satu hal.
Tuhan, hal it ucukup jadi rahasia kita
Tuhan, aku minta maaf
Yang kemarin itu aku khilaf
Salah terka
Ternyata yang kau kirim itu bukan jawaban doa
Dan kini aku kembali berdoa,
Untuk hal yang kemarin itu
Hal yang jadi rahasia kita
Tuhan,
Jika memang akan ada jawaban dari doa
Kumohon dengan sangat
Tolonglah cepat
Aku tak sanggup begini
Ku tahu pasti
Kau yang tahu doaku dari dulu
Tuhan
Ini tetap aku
Gadis yang dulu.
Berdoa untuk hal yang sama
Dan menunggu jawaban doa

Jika aku membuat skulptur
Pastilah itu buruk
Dan akan kuberi judul, 'Kamu'

2 comments:

Anonymous said...

puisi yg di hape lo kan tom?? :D

Anonymous said...

wow!
ini puisi bikinan sendiri?
seriosa?
seriusan?

wow!
kata demi katanya benar2 terkonstruksi dan terkomposisi dengan apik!

wow!
seimbang dan saling mengisi!

wow!